Perubahan pembelajaran dari tatap muka ke daring telah menyebabkan menurunnya kinerja guru. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui besaran kontribusi budaya sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi pada penelitian ini adalah guru SD yang berjumlah 32 orang sekaligus sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling total. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuesioner dan untuk variabel bebas dan pencatatan dokumen untuk variabel terikat. Uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan teknik analisis regresi linier ganda setelah uji prasyarat terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan budaya sekolah terhadap kinerja guru dengan nilai rhitung= 0,735 > rtabel= 0,361 dan kontribusinya sebesar 54%. Terdapat kontribusi yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan nilai rhitung = 0,738 > rtabel = 0,361 dan kontribusinya sebesar 54%. Secara bersama-sama terdapat kontribusi yang signifikan budaya sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan nilai rhitung= 30,988 > rtabel = 0,361 dan kontribusinya sebesar 68%. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa budaya sekolah dan motivasi kerja berkontribusi secara signifikan berkorelasi terhadap kinerja guru. Implikasi dari penelitian ini adalah lingkungan sekolah memegang peranan penting dalam pembentukan budaya sekolah yang positif dan peningkatan motivasi kerja guru, karena untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan bermutu harus didukung oleh budaya sekolah yang baik.