One of the problems in papaya cultivation is the high attack of pests and diseases. The mealybug, P. marginatus L (Hemiptera: Pseudococcidae) is currently found to attack papaya plants. The infestation of mealybugs greatly affects the yield and quality of fruits. The purpose of this study was to determine the effect of the concentration of citronella oil on mealybugs on papaya plants. The study for the observation of mortality and fecundity used a Randomized Block Design (RAK), with 4 treatment levels of citronella oil concentration, namely 0 (control), 0.5 mL/L, 1 mL/L and 2 mL/L. Observation parameters included preference level of papaya mealybugs on the aroma of citronella oil, repellency, fecundity and mortality of mealybugs, with the application of citronella oil. The results showed that citronella oil has the potential to be used to control papaya mealybugs. The application of citronella oil at concentrations of 0.5, 1 and 2 mL/L showed repellent activity against mealybugs, reducing fecundity and causing mortality. The higher the concentration of citronella oil applied, the more potential to control mealybugs. However, the application of citronella oil must be considered for its impact on plants. Too high a concentration can cause toxicity to plants.
Keywords: Citronella oil, mealybug, papaya
ABSTRAK
Salah satu kendala dalam budidaya pepaya adalah tingginya serangan hama dan penyakit. Kutu putih, P. marginatus L (Hemiptera: Pseudococidae) saat ini ditemukan banyak menyerang tanaman pepaya. Infestasi hama kutu putih sangat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas buah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak serai wangi terhadap kutu putih pada tanaman pepaya. Penelitian untuk pengamatan mortalitas dan keperidian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 taraf perlakuan konsentrasi minyak sereh wangi, yaitu 0 (kontrol), 0,5 mL/L, 1 mL/L dan 2 mL/L. Parameter pengamatan meliputi preferensi (tingkat kesukaan) hama kutu putih pepaya terhadap aroma minyak serai wangi, daya repelensi, keperidian, serta tingkat kematian (mortalitas) hama kutu putih dengan pemberian minyak sereh wangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak sereh wangi berpotensi digunakan untuk pengendalian hama kutu putih pepaya. Aplikasi minyak sereh wangi pada konsentrasi 0.5, 1 dan 2 mL/L menunjukkan aktivitas repelen (penolak) terhadap kutu putih, menurunkan angka keperidian dan menyebabkan kematian (mortalitas). Semakin tinggi konsentrasi minyak sereh wangi yang diaplikasikan, semakin berpotensi mengendalikan hama kutu putih. Namun, aplikasi minyak serai wangi harus diperhatikan dampaknya pada tanaman. Konsentrasi terlalu tinggi bisa menyebabkan toksisitas pada tanaman.
Kata kunci: Kutu putih, minyak sereh wangi, pepaya