ABSTRAKPengaruh interval aplikasi dan waktu penyemprotan pestisida nabati seraiwangi (Cymbopogon nardus) terhadap hama pengisap buah Helopeltis antonii pada tanaman kakao, telah dilakukan di kebun PT. Inang Sari Kabupaten Agam Sumatera Barat. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan delapan perlakuan dan empat ulangan, perlakuan tersebut adalah: In1Pg (interval aplikasi 1 x 1 minggu pagi hari), In1Sr (interval aplikasi 1 x 1 minggu sore hari), In2Pg (interval aplikasi 1 x 2 minggu pagi hari), In2Sr (interval aplikasi 1 x 2 minggu sore hari), In3Pg. (interval aplikasi 1 x 3 minggu pagi hari), In3Sr (.interval aplikasi 1 x 3 minggu sore hari), insektisida deltametrin 1 x 3 minggu dan kontrol tanpa pestisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan In1Pg dan In1Sr, memperlihatkan penurunan populasi nimfa H. antonii tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Nilai efikasinya adalah 95,57% (In1Pg), 96,46% (In1Sr), 85,84% (In2Pg), 86,73% (In2Sr), 69,03% (In3Pg) dan 71,68 (In3Sr), sedangkan dengan insektisida deltametrin, penurunan populasi 100% pada pengamatan enam minggu setelah aplikasi (MSA6). Perlakuan In1Pg dan In1Sr juga menunjukkan penurunan populasi imago H. antonii tertinggi 100%, kemudian diikuti perlakuan In2Sr 93,44%, In2Pg 91,80%, In3Sr 72,13% dan terendah pada perlakuan In3Pg (68,85%) pada delapan minggu setelah aplikasi (MSA8), sedangkan pada perlakuan deltametrin, penurunan populasi imago sudah 100% pada MSA6. Kerusakan buah terendah terdapat pada perlakuan deltametrin dan kerusakan buah tertinggi terdapat pada kontrol, intensitas kerusakan buah masing-masing pada ahkir pengamatan sebagai berikut; deltametrin (15,32%), In1Pg (18,36%), In1Sr (17,98%), In2Pg (21,43%), In2Sr (23,19%), In3Pg (28,92%), In3Sr (29,61%) dan kontrol (39,34%). Kata kunci:Interval aplikasi, waktu aplikasi, pestisida nabati, seraiwangi, Helopeltis antonii 95.57% (In1Pg), 96.46% (In1Sr), 85.84% (In2Pg), 86.73% (In2Sr), 69.03% (In3Pg) and 71.68 (In3Sr), whereas the insecticide deltamethrin suppression of has reached 100% at six weeks after application (WAA6). In1Sr and In1Pg treatment and also showed highest suppression of imago population of H. antonii reached 100%, and then followed by In2Sr (93.44%), In2Pg (91.80%), In3Sr (72.13%) ABSTRACT Effect of interval application and time spraying of botanical pesticide of citronellal (Cymbopogon nardus) to sucking insect pest of cocoa fruit
ABSTRAKEfektivitas ekstrak etanol beberapa tanaman obat sebagai bahan baku fungisida nabati untuk mengendalikan Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit Antracnose pada tanaman buah naga, telah dilakukan di Laboratorium Parasitologi KP Balittro Laing Solok, sejak Agustus sampai Desember 2014. Penelitian menggunakan dua metode (a) Penekanan diameter koloni dengan menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA), (b) Penekanan biomassa koloni dengan menggunakan media Potato Dextro Broth (PDB). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap pola faktorial masing-masing empat ulangan. Perlakuan yang diuji adalah ekstrak etanol dari sirih-sirihan, sambiloto dan gambir dengan empat tingkat kosentrasi (0,5; 1; 2 dan 3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ekstrak etanol tanaman obat efektif sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan jamur C. gloeosporioides. Pada kosentrasi 1% ekstrak sirih-sirihan dan sambiloto 2% mampu menekan pertumbuhan diameter dan biomassa koloni C. gloeosporioides 100% lebih efektif dibanding ekstrak gambir dengan penekanan diameter koloni 91,26% dan biomassa koloni 83,74% pada tingkat kosentrasi yang sama.Kata kunci: Efektivitas, ekstrak tanaman obat, pengendalian, Colletotrichum gloeosporioides ABSTRACT Effectivity of ethanol extract of some medicinal plants raw material as botanical fungiside for controlling Colletotrichum gloeosporioides disease-causing antracnose on dragon fruit plants, has been carried out in the Laboratory of Parasitology Research Station of Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute Laing Solok from August to December 2014. The study was conducted in two methods (a) The Suppression of colony diameter using media Potato Dextrose Agar (PDA), (b) The Suppression of colony biomass using media Potato Dextrose Broth (PDB
ABSTRAKPenelitian ketahanan beberapa klon seraiwangi (Andropogon nardus) terhadap tiga jenis patogen penyebab penyakit bercak daun telah dilakukan di Kebun Percobaan Laing Solok sejak Maret sampai Desember 2012. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam faktorial masing-masing tiga ulangan, sebagai faktor I klon seraiwangi (G113, G115, G127 dan G132), faktor II jenis patogen (Fusarium sp, Pestalotia sp, dan Curvularia sp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua klon seraiwangi yang di uji toleran terhadap serangan ketiga patogen penyebab penyakit bercak daun (Fusarium sp, Pestalotia sp dan Curvularia sp). Klon G132 menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap Fusarium, dengan intensitas serangan penyakit terendah yaitu 6,10%, dan tidak berbeda nyata dengan klon G127 (6,16%), G115 (7,67%) dan klon G113 (7,21%). Klon G127 menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap Curvularia, dengan intensitas serangan terendah yaitu 4,70%, tidak berbeda nyata dengan klon G132 (5,14%) dan klon G115 (5,74%). Intensitas serangan penyakit tertinggi terdapat pada klon G113 (10,13%). Klon G127 juga menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap Pestalotia dengan intensitas penyakit terendah yaitu 4,54%, berbeda nyata dengan klon G132 (6,70%), klon G113 (8,64%) dan klon G115 (9,45%). Penyakit bercak daun mempengaruhi pertumbuhan vegetatif terhadap tinggi, jumlah daun, jumlah anakan, produksi terna dan rendemen minyak. Total geraniol dan kandungan sitronella tertinggi diperlihatkan pada klon G115 dan G127 masing-masing (81,21 dan 47,53%) serta (80,44 dan 45,26%). Kata kunci: Andropogon nardus, klon, ketahanan, penyakit bercak daun ABSTRACT Resistance of some clones citronella grass (Andropogon nardus L) against three pathogens causing leaves spot diseases was conducted in Laing Solok research station from March until December 2012. Experiments were arranged in randomized block design in factorial. The first factor was three types of pathogens (Fusarium sp, Pestalotia sp andCurvularia sp) and the second factor are clones of citronella grass (G113, G115, G127 and G132), and three replications. The results showed that all of clones citronella grass tested are tolerant against Fusarium sp, Pestalotia sp and Curvularia sp. G132 clones showed more resistance than others against Fusarium sp, with the lowest disease incidence 6.10%, but it was not statistically significantly with the G127 clone (6.16%), G115 clone (7.67%) and G113 clone (7,21% G115 clones and G127 (81.21 and 47.53%) and (80.44 and 45.26%) respectively.
Riset ini bertujuan buat menarangkan pendeteksian kecurangan laporan keuangan memakai analisis fraud diamond (tekanan, kesempatan, rasionalisasi, keahlian) pada industri pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018, riset ini memakai variabel financial stability (tekanan) , external pressure (tekanan) , financial sasaran (tekanan) , nature of industry (kesempatan), Change in auditor (rasionalisasi), pergantian direktur (keahlian) yang terdaftar di BEI.Riset ini hendak memakai informasi quantitative serta analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS 23. Purposive Sampling is a sampling technique that is used. Hasil riset mengakukan kalau variabel nature of industry diproksikan dengan rasio (kesempatan) (0,011< 0,05) serta variabel Change in auditor diproksikan dengan rasio (rasionalisasi) (0,029 < 0,05) membuktikan pengaruh positif terhadap false financial statements. Financial stability (0,945>0,05), external pressure (0,998 >0,05), financial sasaran (0,504 > 0,05), serta pergantian direksi (0,845>0,05) are not related to deceptive financial statements.
Penggunaan insektisida sintetik memiliki keuntungan, namun juga mempunyai efek yang merugikan/berbahaya terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat ditawarkan adalah penggunaan biopestisida. Biopestisida lebih aman terhadap manusia dan lingkungan karena mudah terurai. Potensi biopestisida sangat besar di Indonesia yang kaya akan beraneka ragam tanaman yang tersedia sepanjang tahun. Tujuan kegiatan ini mensosialisasikan biopestisida kepada masyarakat cara membuat dan mengenal tanaman yang dapat digunakan, untuk mengurangi bahaya insektisida sintetik. Sosialisasi dan kunjungan ke Kebun Percobaan Balittro, Laing Solok, penyuluhan dan praktek langsung pembuatan biopestisida sederhana dari tanaman lokal. Beberapa tanaman lokal berpotensi sebagai biopestisida. Biopestisida sederhana dapat diekstrak dengan air dan penambahan sabun/deterjen. Contoh tanaman yang dapatkan digunakan sebagai biopestisida Toona sureni, Evodiaa suaveolens, Lantana camara, Geranium spp., Tagetes patula, Andropogon nardus dan lain-lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.