Tanaman secang dapat diperbanyak secara generatif dengan melibatkan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk memperbaiki perkecambahan dan meningkatkan pertumbuhan kecambah sebelum pembibitan. Sementara itu, media tanam yang tepat dibutuhkan pada saat pembibitan untuk mendukung pertumbuhan bibit yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan perendaman ZPT auksin dan sitokinin serta media tanam yang berbeda dalam meningkatkan persentase perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit secang. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2021 di Kel. Gunung Gede, Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada ketinggian 317 mdpl. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 14 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah perendaman benih secang menggunakan larutan ZPT (tanpa perendaman, perendaman dalam aquades, indole-3 acetic acid [IAA] 1,25 ppm, naphthalene-1-acetic acid [NAA] 1,25 ppm, 6-benyl amino purine [BAP] 1,25 ppm, IAA 1,25 ppm + BAP 1,25 ppm, NAA 1,25 ppm + BAP 1,25 ppm) dan jenis media tanam (topsoil, topsoil + pukan sapi 2:1). Hasil penelitian pada fase perkecambahan menunjukkan bahwa IAA + BAP 1,25 ppm mampu memberikan persentase perkecambahan dan kecepatan berkecambah terbaik sebesar 66,5% dan 7,3% KN/etmal. Hasil penelitian fase pembibitan menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan perendaman larutan ZPT dengan penggunaan media tanam terhadap jumlah daun dan diameter batang bibit secang pada umur 12 minggu setelah tanam (MST). Perlakuan perendaman NAA 1,25 ppm + BAP 1,25 ppm memberikan hasil terbaik pada jumlah daun umur 6 MST dan diameter batang bibit umur 12 MST. Penggunaan media tanam topsoil mampu meningkatkan hasil jumlah daun dan bobot kering total bibit secang.