Pektin yang terdapat di dalam kulit buah naga dapat berpotensi menjadi salah satu bahan dasar pembuatan plastik biodegradable yang bermanfaat untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan karena penggunaan plastik yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi 0,5 dan 1 N, suhu 60 dan 70˚C, dan waktu ekstraksi 30 dan 60 menit terhadap karakteristik pektin yang dihasilkan dari kulit buah naga. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dengan pelarut asam sitrat lalu dilakukan pengendapan menggunakan alkohol 96% kemudian dikeringkan pada suhu 60˚C. Pektin kering dikarakterisasi dan hasil yang optimal dilanjutkan untuk dibuat polimer plastik biodegradable. Karakteristik pektin yang dianalisis adalah rendemen pektin yang dihasilkan, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam galakturonat, dan derajat esterifikasi. Polimer yang dihasilkan diamati sifat mekanisnya secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pektin yang dihasilkan berkisar antara 4,55– 15,67% dengan rendemen terbanyak pada konsentrasi 1 N pada suhu 60˚C selama 60 menit sebanyak 15,67%. Berat ekivalen berkisar antara 204,48-558,68 dengan nilai tertinggi dari variasi perlakuan 0,5 N pada suhu 60˚C selama 30 menit. Pektin bermetoksil rendah dan tinggi berkisar antara 5,95%-8,97%. Kadar asam galakturonat berkisar antara 292,46%-489,78%. Derajat esterifikasi berkisar antara 7,00%-15,70% dan termasuk pektin ester rendah. Polimer plastik biodegradable diperoleh dari pektin dengan kondisi konsentrasi 0,5 N pada suhu 60˚C selama 30 menit dan pada suhu 70˚C selama 60 menit. Polimer dari kondisi 0,5 N, 60˚C, 30 menit dan 0,5 N, 70˚C, 60 menit berwarna kecoklatan, transparan, dan memiliki nilai permeabilitas uap air yang cukup tinggi. Polimer dari kondisi 0,5 N, 70˚C, 60 menit memiliki sifat mekanis yang lebih baik karena lebih elastis.