2022
DOI: 10.34001/jdeb.v19i1.2937
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Keragaman Produk Dan Kepercayaan Terhadap Minat Beli Online Saat Pandemi Covid-19

Abstract: This research was based on the decline in consumer buying interest during Covid-19 pandemic. This research aims to determine the influence of product diversity and trust toward online buying interest during the Covid-19 pandemic to FKIP Riau University students. The type of this research is correlational reseacrh with a quantitative approach. This research was conducted at the Faculty of Teacher Training and Education, Riau University with students from 2018, 2019, and 2020 batch being the population. This res… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil uji t-statistik diperoleh 1.803 dengan signifikansi 0.076 (lebih kecil dari alpha <0.05), maka hipotesis H2 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh kepercayaan terhadap minat beli ulang. Hal ini juga mendukung penelitian terdahulu (Furi et al, 2020), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat belanja online, dan juga menolak penelitian dari (Dwigana, 2021;Ling et al, 2010;Munatsir, 2019;Putri & Gunawan, 2021) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli online. Asumsi peneliti, hal ini dikarenakan konsumen masih minim berbelanja di aplikasi Tiktok, karena adanya persaingan bisnis yang kuat terhadap platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan sebagainya (misalnya dalam Furi et al, 2020;Rosiana et al, 2021;Simanjuntak, 2020), maka tampaknya kepercayaan konsumen terhadap tiktok shop masih buram akibat adanya platform bisnis online yang lebih mutakhir.…”
Section: Kepercayaan Terhadap Minat Beli Ulangunclassified
“…Berdasarkan hasil uji t-statistik diperoleh 1.803 dengan signifikansi 0.076 (lebih kecil dari alpha <0.05), maka hipotesis H2 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh kepercayaan terhadap minat beli ulang. Hal ini juga mendukung penelitian terdahulu (Furi et al, 2020), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat belanja online, dan juga menolak penelitian dari (Dwigana, 2021;Ling et al, 2010;Munatsir, 2019;Putri & Gunawan, 2021) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli online. Asumsi peneliti, hal ini dikarenakan konsumen masih minim berbelanja di aplikasi Tiktok, karena adanya persaingan bisnis yang kuat terhadap platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan sebagainya (misalnya dalam Furi et al, 2020;Rosiana et al, 2021;Simanjuntak, 2020), maka tampaknya kepercayaan konsumen terhadap tiktok shop masih buram akibat adanya platform bisnis online yang lebih mutakhir.…”
Section: Kepercayaan Terhadap Minat Beli Ulangunclassified
“…Konsumen (di kedua kota) tidak membedakan antara lingkungan online dari situs website dan oleh karena itu mengharapkan jenis komunikasi merek dan/atau estetika yang sama terlepas dari lokasi (Hasibuan & Rambe, 2020). Dengan meningkatnya preferensi perusahaan online, temuan ini mendukung gagasan bahwa perusahan online memiliki keuntungan yang signifikan, karena produk online mereka yang aman akan mencegah kekuatiran para konsumen pada saat akan melakukan pembelian secara online, bahkan ketika inkonsistensi terjadi di dalam saluran (Hermawan, 2017;Putri & Gunawan, 2021). Dalam sebagian besar penelitian sebelumnya tentang perilaku pembelian online, sebagian besar peneliti telah menggunakan model kepercayaan dan interaksi sosial dalam mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam konteks pembelian kelompok online (Putri & Gunawan, 2021;Sartika, 2021).…”
Section: Meulaboh Vs Banda Acehunclassified
“…Dalam rangka meningkatkan penjualan, UMKM YJS disarankan untuk menciptakan inovasi produk baru agar dapat membuat konsumen tidak bosan terhadap produk yang ditawarkan (Nuramdini & Gunawan, 2022;Putri & Gunawan, 2021). Penempatan lokasi atau toko diupayakan yang mudah dijangkau dan strategis agar konsumen mudah menemukan produk YJS (Kurniawan & Krismonita, 2020;Wijaya & Sanusi, 2021).…”
Section: Saranunclassified