2022
DOI: 10.55606/juprit.v1i4.567
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Beban Kerja terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi

Abstract: The performance of workers is one part of being able to develop a business. Not only demanding from the side of workers, companies also need to pay attention to work facilities to improve worker performance. Occupational Health and Safety  is one part of the labor law. Every employer organization is required to implement Occupational Health and Safety in the implementation of work. Occupational Health and Safety is an important element to build worker performance. In addition, the perceived workload will deter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
8

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(8 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
8
Order By: Relevance
“…Proses konstruksi membutuhkan banyak aktivitas fisik yang membebani pekerja dan tentunya dianggap sebagai industri yang berbahaya karena karakteristik desentralisasi dan mobilitas (Fang et al 2006). Oleh karena itu industri seperti konstruksi telah lama dikenal sebagai industri yang penuh tekanan, karena kompleksitas tugas, hubungan timbal balik yang rumit di antara berbagai pihak terkait, lingkungan kerja yang buruk yang melekat pada proyek konstruksi, tugas yang komprehensif, proses yang rumit, tidak dapat diprediksi, kerangka waktu yang ketat dan mendesak sehingga pekerja konstruksi terus-menerus terpapar berbagai tekanan yang ada (Khasanah et al, 2010;Djaelani, 2016). Hal ini tentu saja dapat merugikan pekerja karena kesejahteraan psikologis pekerja terganggu sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas pekerja (Ramadhan et al, 2013).…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Proses konstruksi membutuhkan banyak aktivitas fisik yang membebani pekerja dan tentunya dianggap sebagai industri yang berbahaya karena karakteristik desentralisasi dan mobilitas (Fang et al 2006). Oleh karena itu industri seperti konstruksi telah lama dikenal sebagai industri yang penuh tekanan, karena kompleksitas tugas, hubungan timbal balik yang rumit di antara berbagai pihak terkait, lingkungan kerja yang buruk yang melekat pada proyek konstruksi, tugas yang komprehensif, proses yang rumit, tidak dapat diprediksi, kerangka waktu yang ketat dan mendesak sehingga pekerja konstruksi terus-menerus terpapar berbagai tekanan yang ada (Khasanah et al, 2010;Djaelani, 2016). Hal ini tentu saja dapat merugikan pekerja karena kesejahteraan psikologis pekerja terganggu sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas pekerja (Ramadhan et al, 2013).…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Komitmen organisasi yang melekat pada diri karyawan adalah salah satunya (Andayani, 2011;Ernawati et al, 2022). Ada juga faktor budaya yang membentuk kinerja karyawan (Mardikaningsih, 2012;Djaelani, 2016). Kepemimpinan, pengalaman dan kepuasan kerja juga turut berperan membentuk kinerja karyawan (Djati, 2005;Razali, 2006;Putra, 2020;.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi kerja yang baik menyebabkan kondisi psikologis pekerja menjadi lebih stabil dan positif (Fitriyani et al, 2011;Retnowati & Sinambela, 2019;. Sikap kerja yang positif memberikan energi pada karyawan dalam hal penyelesaian pekerjaan dan akibatnya dapat meningkatkan kinerja (Santosa, 2002;Rusman et al, 2007;Djaelani, 2016). Sikap ini tidak hanya tentang perasaan karyawan terhadap pekerjaan tetapi berkaitan dengan apa yang diketahui dari pekerjaan yang dilakukan atau pekerjaan yang bermakna.…”
Section: Modelunclassified