Pengembangan jagung di Indonesia yang intensif mengakibatkan munculnya berbagai masalah baik penurunan produktivitas maupun kualitas hasil. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan hasil benih tanaman jagung berkualitas dan varietas unggul yaitu dengan penyeleksian budidaya beberapa galur hasil iradiasi sinar gamma yang merupakan mutagen paling banyak digunakan dalam memproduksi varietas mutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mutan jagung manis yang paling baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan karakter fenologi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan agustus sampai oktober 2020 di kebun percobaan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) . Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal di ulang 9 kali. Perlakuan menggunakan 10 galur mutan jagung manis. Perlakuan mutan jagung manis adalah G1M1 (Galur 1 mutan 100 gy), G2M1 (Galur 2 mutan 100 gy), G3M2 (Galur 3 mutan 200 gy), G4M1 (Galur 4 mutan 100 gy), G5M3 (Galur 5 mutan 300 gy), G6M1 (Galur 6 mutan 100 gy), G7M3 (Galur 7 mutan 300 gy), G8M2 (Galur 8 mutan 200 gy), G9M1 (Galur 9 mutan 100 gy) dan G10M0 (Galur 10 mutan 0 gy). Terdapat perlakuan terbaik antara galur jagung manis dan dosis iradiasi sinar gamma, pengaruh terbaik terdapat pada perlakuan G3M2 pada parameter pengamatan umur bunga betina (53,78 hst), anthesis silking interval (2,64 hari), umur panen (76,0 hst) dan G9M1 pada parameter pengamatan lama produksi polen (4,82 hari), lama pengisian buah (13,73 hari).