Pengaruh Model Learning Cycle 7e Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Adnyani, I. G. A. A. Widya; Pujani, Ni Made; Juniartina, Putu Prima

doi:10.23887/jppsi.v1i2.17172

Cited by 6 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The conclusion is drawn from the data that has been found and processed carefully The completeness of students' physics learning outcomes in cycles I and II after using Experiential Learning will be described in figure 3. Also a similar study by Lestari et al (2014) found that learning using the experiential learning model had an effect on students' critical thinking abilities.…”

Section: Conclusion Descriptionmentioning

confidence: 81%

Increasing Students' Physics Learning Outcomes through Experiential Learning Model

Nurnaifah

Anggriani

Zulpiah

et al. 2023

JPF

View full text Add to dashboard Cite

This research is a classroom action research which involves planning, action, observation, reflection, and re-planning. This study aims to find out: 1) the application of the experiential learning model to physics learning at MAN Pinrang; and 2) the improvement of students’ physics learning outcomes at MAN Pinrang through the application of the Experiential Learning Model. The location of this study is MAN Pinrang, Paleteang District, Pinrang Regency. The subjects of the study were students of class X MIPA MAN Pinrang consisting of 40 people. This research was conducted through 2 cycles. The results show that the in the first cycle, 72.5% of the students’ scores exceeded the Minimum Completion Criteria (KKM) score with the highest score of 90 and the average score of 74.1. This result indicates that the students’ physics learning outcomes improved compared to the test results on the pretest. Furthermore, the students' physics learning outcomes increased again in cycle II, with the highest score of 98 and the average score of 84.05 while the minimum completion percentage was 95%. Having the success in fulfilling the learning indicators and the completion value of 80%, it can be concluded that the experiential learning model was effective for improving the students’ Physics Learning outcomes at MAN Pinrang. Hence, this experiential learning model should be applied to improve student physics learning outcomes in the future.

show abstract

Section: Conclusion Descriptionmentioning

confidence: 81%

Increasing Students' Physics Learning Outcomes through Experiential Learning Model

Nurnaifah

Anggriani

Zulpiah

et al. 2023

JPF

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Sehingga tahaptahap learning cycle 7E yaitu elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend (Siswanto & Amanah, 2022). Bukti bahwa model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Imaniyah et al, 2019) yang mengungkapkan bahwa model pembelajaran learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan juga penelitian yang dilakukan oleh (Adnyani et al, 2018) yang mengatakan terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E dan model pembelajaran direct instruction.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Model Learning Cycle 7e Berbantuan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas X Sman 12 Pekanbaru

Putri,

Syahril,

Maaruf

2023

JPF Unimed

View full text Add to dashboard Cite

Peserta didik yang pasif dan kurangnya motivasi belajar dalam pembelajaran, akan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Guru hendaknya menerapkan model dan juga media pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi peserta didik, contohnya model learning cycle 7E berbantuan macromedia flash. Penelitian bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif kelas eksperimen yang menggunakan model learning cycle 7E berbantuan macromedia flash dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian dilaksanakan di SMAN 12 Pekanbaru pada bulan Maret-Mei 2023. Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh kelas X MIPA yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 216 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random samping dengan cara acak melalui undian, sehingga diperoleh kelas X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 6 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan model Posttest Only Non-Equivalen Control Group Design. Instrumen penelitian terdiri dari silabus, RPP, LKPD dan instrumen pengumpulan data diperoleh dari hasil posttest hasil belajar kognitif yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data diperoleh dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis menggunakan SPSS 25, yang menyatakan kedua kelas homogen dan terdistribusi normal serta terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

show abstract

“…Fitur Explain Fitur yang kelima adalah "elaborate", berisi penjabaran mengenai konsep yang peserta didik pelajari pada fitur explain. Tujuan dari fitur ini adalah untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan melatih peserta didik untuk menerapkan konsep, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna (Adnyani et al, 2018). Dalam hal ini peserta didik akan mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan konsep.…”

Section: Gambar 4 Fitur Exploreunclassified

Pengembangan Buku Ajar Online Berbasis Learning Cycle 7E dengan Menekankan Fase Engangament untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya

Agustini,

Fadly

2022

EXPERIMENT

View full text Add to dashboard Cite

Pemahaman dan penerapan konsep IPA akan lebih mudah dikuasai ketika peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Salah satu upaya dalam mengontsruk pengetahuan adalah dengan bertanya. Kemampuan bertanya peserta didik yang masih rendah salah satunya dikarenakan kurang menariknya bahan ajar yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar online berbasis learning cycle 7E dengan menekankan fase engangement yang teruji kevalidannya kepraktisannya dan keefektifannya dalam meningkatkan kemampuan bertanya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang diringkas menjadi enam tahapan, Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar validitas, angket, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa buku ajar online layak digunakan dalam pembelajaran dengan hasil validitas sebesar 82% pada aspek konten/materi dan 84% pada aspek keterbacaan/desain. Sedangkan validitas konstruk menunjukkan bahwa fitur yang dikembangkan telah sesuai dengan kemampuan bertanya. Berdasarkan respons peserta didik, buku ajar yang dikembangkan praktis digunakan. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan pada kemampuan bertanya peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka, dapat disimpulkan bahwa buku ajar online berbasis learning cycle 7E dengan menekankan fase engangement valid, praktis, dan efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan bertanya peserta didik.

show abstract

Pengaruh Model Learning Cycle 7e Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Cited by 6 publications

References 0 publications

Increasing Students' Physics Learning Outcomes through Experiential Learning Model

Increasing Students' Physics Learning Outcomes through Experiential Learning Model

Penerapan Model Learning Cycle 7e Berbantuan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas X Sman 12 Pekanbaru

Pengembangan Buku Ajar Online Berbasis Learning Cycle 7E dengan Menekankan Fase Engangament untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya

Contact Info

Product

Resources

About