Abstrak: Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika pada Materi Gerak Lurus di Kelas X SMAN 2 Pinrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Gerak Lurus dan faktor penyebabnya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan variabel utama dalam adalah jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pada materi Gerak Lurus yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2021 di SMAN 2 Pinrang. Instrumen dalam penelitian ini adalah dokumen lembar kerja siswa berupa 5 butir soal essay yang bisa mewakili indikator capaian dari materi Gerak Lurus. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan masih banyaknya siswa yang melakukan kesalahan pada saat mengerjakan soal fisika yaitu kesalahan konsep (22,7%), kesalahan strategi (77,3%), kesalahan menggunakan data (22,7%) dan kesalahan hitung (63,6%). Adapun faktor yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan adalah siswa keliru dalam menerapkan rumus, kurang teliti dalam penggunaan simbol, siswa tidak mengikut-sertakan satuan pada perhitungan matematis sehingga satuan akhirnya salah, siswa kurang mampu menerjemahkan soal ke dalam besaran fisis, siswa kurang memahami maksud soal, siswa kurang teliti dalam mengalikan angka-angka, dan karena siswa terburu-buru dalam menyelesaikan soal. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi para guru untuk menindaklanjuti permasalahan ini guna mengurangi kasus serupa.
Tujuan studi ini adalah (1) untuk mengetahui gambaran pemanfaatan media Microsoft Powerpoint pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Pinrang, (2) untuk mengetahui gambaran hasil belajar fisika pada siswa, (3) untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media Microsoft Powerpoint terhadap hasil belajar fisika siswa. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan expost facto dan survey. Metode asosiatif korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu hubungan antara dua variabel atau lebih serta mengetahui seberapa eratnya hubungan dan berarti atau tidak hubungan itu, dimana dalam metode asosiatif ini peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 16+16= 32 siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Pinrang. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif, analisis validitas dan reliabilitas, analisis korelasi, dan analisis regresi sederhana. Hasil studi menunjukkan bahwa ada pengaruh pemanfaatan media Microsoft PowerPoint terhadap Hasil belajar fisika pada Ujian Tengah Semester pada siswa Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Pinrang tahun Ajaran 2020/2021. Hasil uji statistic koefisien korelasi dapat dilihat pada kolom sig dan menghasilkan nilai P=0,000, jadi pada Alpha 5% menolak H0 berarti hasil angket PowerPoint mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan uji t= nilai thitung (54.60) > ttable (2.042) berarti disrtibusi angket PowerPoint mempengaruhi hasil belajar. Maka hasil ujian tengah semester siswa berbanding lurus dengan pengoptimalan penerapan PowerPoint.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan pembelajaran realistik untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Pinrang. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang akan dilaksanakan pada beberapa siklus. Tindakan yang akan dilakukan adalah penerapan model berbasis masalah dengan pendekatan matematika realistik dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang berlangsung selama dua siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Meningkatnya rata-rata hasil belajar matematika siswa yaitu pada siklus I sebesar 72,5% menjadi 81,63 pada siklus II dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,13%. b) Meninkatnya rata-rata persentase pengkategorian hasil belajar matematika siswa yaitu pada siklus I dengan kategori tinggi nenjadi kategori sangat tinggi pada siklus II, dan c) Meningkatnya rata-rata Persentase ketuntasan belajar siswa yang ditandai dengan jumlah siswa kategori tuntas yaitu pada siklus I sebanyak 20 siswa atau 62,5% menjadi 28 siswa atau 78,5% pada siklus II dari 32 jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pinrang dengan materi Aritmetika Sosial. Jadi ketuntasan secara klasikal telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penerapan Pendekatan Pembelajaran Realistik.
This research is a classroom action research which involves planning, action, observation, reflection, and re-planning. This study aims to find out: 1) the application of the experiential learning model to physics learning at MAN Pinrang; and 2) the improvement of students’ physics learning outcomes at MAN Pinrang through the application of the Experiential Learning Model. The location of this study is MAN Pinrang, Paleteang District, Pinrang Regency. The subjects of the study were students of class X MIPA MAN Pinrang consisting of 40 people. This research was conducted through 2 cycles. The results show that the in the first cycle, 72.5% of the students’ scores exceeded the Minimum Completion Criteria (KKM) score with the highest score of 90 and the average score of 74.1. This result indicates that the students’ physics learning outcomes improved compared to the test results on the pretest. Furthermore, the students' physics learning outcomes increased again in cycle II, with the highest score of 98 and the average score of 84.05 while the minimum completion percentage was 95%. Having the success in fulfilling the learning indicators and the completion value of 80%, it can be concluded that the experiential learning model was effective for improving the students’ Physics Learning outcomes at MAN Pinrang. Hence, this experiential learning model should be applied to improve student physics learning outcomes in the future.
Studi ini merupakan penelitian ex-post facto pada bulan Maret-April Tahun Ajaran 2020/2021 di SMAN 9 Pinrang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar fisika siswa Kelas XI SMAN 9 Pinrang. Varibel gaya belajar diukur menggunakan angket. Sedangkan variabel hasil belajar fisika datanya dikumpulkan menggunakan instrumen dokumen. Dari hasil penelitian diperoleh: 1) Gaya belajar yang dominan di Kelas XI SAN 9 Pinrang adalah gaya belajar visual yaitu sebesar 44%, kemudian gaya belajar kinestetik sebesar 36%, dan yang paling sedikit adalah gaya belajar auditori dengan persentase sebesar 20%; dan 2) Berdasarkan hasil uji regresi linear menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa nilai signifikansi regresi sebesar 0.263 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau gaya belajar siswa tidak mempengaruhi hasil belajarnya. Sedangkan berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Excel diperoleh persamaan Y = 86,92998-0,10133x. Tanda negatif pada koefisien regresi menunjukkan bahwa gaya belajar siswa justru berpengaruh negatif terhadap hasil belajarnya. Adapun hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,728 artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (Gaya Belajar) dengan varibael Y (Hasil Belajar) itu tidak berkorelasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.