2018
DOI: 10.31540/jmse.v1i1.132
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran CORE terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa (2) pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran CORE terhadap kemampuan penalaran matematika siswa? Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen murni dengan menggunakan control group pretest-postest. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan administrasi Perkantoran SMK-… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
5
Order By: Relevance
“…Menurut Ahmad,dkk (2018) pada pembelajaran model CORE siswa akan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan cara menghubungkan (connecting) dan mengorganisasikan (organizing) pengetahuan baru dengan pengetahuan lama kemudian memikirkan konsep yang sedang dipelajari (reflecting) serta mahasiswa dapat memperluas pengetahuan mereka selama proses belajar mengajar berlangsung (extending). Fadillah (2016) (Irawan, 2018).Hal ini, akan menimbulkan motivasi dan pengetahuan yang akan menghasilkan pemaknaan dan pemahaman dalam pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran dengan model CORE ini diduga dapat bermanfaat bagi usaha perbaikan proses pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Ahmad,dkk (2018) pada pembelajaran model CORE siswa akan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan cara menghubungkan (connecting) dan mengorganisasikan (organizing) pengetahuan baru dengan pengetahuan lama kemudian memikirkan konsep yang sedang dipelajari (reflecting) serta mahasiswa dapat memperluas pengetahuan mereka selama proses belajar mengajar berlangsung (extending). Fadillah (2016) (Irawan, 2018).Hal ini, akan menimbulkan motivasi dan pengetahuan yang akan menghasilkan pemaknaan dan pemahaman dalam pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran dengan model CORE ini diduga dapat bermanfaat bagi usaha perbaikan proses pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Not only PBL, but CORE also makes a good contribution to students' reasoning abilities in drawing logical conclusions, providing explanations with models, facts, properties, and relationships, predicting answers and solution processes, using patterns and relationships to analyze mathematical situations, compiling and testing conjectures. to increase [37]. Through PBL and Core learning, students become responsible in mathematics, have confidence in solving math problems, have the initiative in mathematics learning, do not depend on others in mathematics, and are able to solve math problems.…”
Section: Table 4 Two-way Anova Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Irawan, 2018) Dosen Politeknik Raflesia menyatakan bahwa dengan pembelajaran CORE memberikan kontribusi yang baik untuk kemampuan penalaran siswa dalam menarik kesimpulan logis, memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan hubungan, memperkirakan jawaban dan proses solusi, menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika, menyusun dan menguji konjektur menjadi meningkat. Selain itu, menurut penelitian dari Konita, dkk (2019) Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dan dengan adanya solusi yang ditawarkan, bila dikaitkan dengan kemandirian belajar yang merupakan salah satu faktor penting dari keadaan individu yang mempengaruhi pembelajaran dan dapat didefenisikan sebagai cara siswa untuk menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengatur, mendisiplinkan diri, serta kemampuan siswa dalam mengembangkan kemampuan belajarnya atas kemauannya sendiri.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan demikian model pembelajaran memberikan kesempatan siswa untuk mampu melihat keterkaitan-keterkaitan yang terdapat dalam matematika, baik antar konsep matematika, matematika dengan ilmu lainnya, serta matematika dengan kehidupan sehari-hari.Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa hal-hal tersebutlah yang dapat memicu kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Irawan, 2018) Dosen Politeknik Raflesia menyatakan bahwa dengan pembelajaran CORE memberikan kontribusi yang baik untuk kemampuan penalaran siswa dalam menarik kesimpulan logis, memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan hubungan, memperkirakan jawaban dan proses solusi, menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika, menyusun dan menguji konjektur menjadi meningkat. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran CORE lebih baik dari pada pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran CORE (saintifik).Adapun pengaruh ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari masing-masing soal kemampuan penalaran matematis.…”
Section: Soal Kemampuan Penalaran Matematis Nomor Duaunclassified