Kurangnya berpikir kritis peserta didik dalam mempelajari ilmu fisika, hal ini dapat dilihat dari nilai keseharian mereka dengan rata-rata fisika sekitar 65.00 lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran lain. Tujuan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan konstruktivisme radikal terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Jenis penelitian ini adalah menggunakan eksperimen semu (quasi eksperimental research) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTsS Darul Ulum Banda Aceh, sedangkan sampelnya diambil dua kelas secara purposive sampling yaitu kelas VII kelas Eksperimen (VII-1) yang terdiri atas 30 peserta didik, sedangkan kelas kontrol (VII-3) yang terdiri atas 30 orang peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pretest untuk kelas kontrol adalah 22,36, sedangkan rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 32,16. Perolehan tersebut menunjukkan rata-rata pretest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen masih dalam kategori rendah. Dan rata-rata posttest untuk kelas kontrol adalah 47,60, untuk kelas eksperimen 64,25. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan berpikir kritis pada kelas kontrol melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing tetapi masih dalam kategori rendah yaitu 0,26, sedangkan pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan berpikir kritis melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan konstruktivisme radikal sebesar 0,50 dengan kategori sedang. Kesimpulan dalam penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan konstruktivisme radikal dapat mempengaruhi terhadap berpikir kritis peserta didik.