Dunia kerja menjadi urgensi utama di Indonesia terlebih dunia kerja. iyaaPenelitian ini berpusat pada permasalahan ketidaksesuaian antara pendidikan vokasional dan dunia kerja, yang juga berpotensi meningkatkan tingkat pengangguran. Oleh karena itu, Direktorat Pendidikan Vokasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang Program Sekolah Vokasi Unggul yang memiliki kualifikasi untuk menyerap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan ketidaksesuaian antara pendidikan vokasional dan tuntutan dunia kerja yang berpotensi berkontribusi pada peningkatan tingkat pengangguran. Untuk mengatasi isu ini, Direktorat Pendidikan Vokasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merancang Program Sekolah Vokasi Unggul, sebuah inisiatif yang ditargetkan untuk menyerap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke dalam dunia kerja dengan kualifikasi yang sesuai. Dalam rangka mencapai tujuan ini, penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada implementasi Program Sekolah Vokasi Unggul di SMK Negeri 1 Kemang. Penerapan program ini melibatkan perancangan pemodelan dan pengembangan informasi dengan mengadopsi konsep 8+i link and match. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menggali secara mendalam bagaimana program ini diimplementasikan, bagaimana pemodelan dilakukan, dan bagaimana informasi dibangun dengan menghubungkan aspek-aspek penting dari pendidikan vokasional dengan kebutuhan aktual dunia kerja. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang mendalam mengenai proses implementasi Program Sekolah Vokasi Unggul melalui pendekatan 8+i link and match. Hasil dari penelitian ini akan memberikan pemahaman menyeluruh terkait proses implementasi program SMK Center of Excellence melalui pendekatan 8+i link and match, sehingga diharapkan program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan berharga bagi kebijakan pendidikan vokasional di tingkat nasional.