PENGARUH PEMBERIAN MOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

K, Jumriani K Jumriani; Patang, Patang; Mustarin, Amirah

doi:10.26858/jptp.v3i0.5450

Cited by 8 publications

(9 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Rata-rata panjang dan luas akar tanaman jagung manis pada 8 MST antara perlakuan MO� nanas dan batang pisang sebagai pupuk dasar yang dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis. Kemampuan tanaman yang tanpa diberi perlakuan terlihat menunjukkan respon disebabkan oleh unsur hara dalam tanah mencukupi untuk pertumbuhan tanaman (Jumriani et al, 2017). Selain itu, juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tumbuh tanaman.…”

Section: Analisis Pertumbuhanunclassified

“…Hal ini jelas bahwa komposisi hara yang diberikan dan diserap tanaman jagung manis bersifat cukup. Perlakuan pemberian konsentrasi MO� menyebabkan tanaman memperoleh unsur hara yang lebih baik, melalui hasil metabolisme dan sintesis oleh mikroorganisme (Jumriani et al, 2017). Bonggol pisang mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap, mengandung karbohidrat (66%), mempunyai kandungan kadar protein 4.35%, sumber mikroorganisme pengurai bahan organik atau dekomposer (Ole, 2013;Zang et al, 2013).…”

Section: Perlakuan Mol Tehadap Produksiunclassified

See 1 more Smart Citation

Perbandingan Efektifitas Mikroorganisme Lokal Nanas dan Batang Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis di Wamena

Tuhuteru¹,

Rumbiak²,

Pumoko³

et al. 2022

J. Agron. Indonesia

View full text Add to dashboard Cite

Jenis sumber hara selain bersumber dari pupuk yang telah dikenal secara umum, juga dapat bersumber dari pemanfaatan mikroorganisme lokal yang dibuat dari limbah buah, nanas, sayur ataupun batang pisang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan MOL nanas dan batang pisang pada budidaya jagung manis di Wamena. Penelitian terdiri dari dua percobaan yang dilakukan terpisah yaitu aplikasi MOL nanas dan aplikasi MOL batang pisang. Masing-masing percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf konsentrasi MOL, yaitu kontrol (tanpa MOL), konsentrasi 100 mL L-1, 150 mL L-1, 200 mL L-1 dan 250 mL L-1. Masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan sehingga setiap percobaan terdiri atas 15 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas penggunaan MOL batang pisang dibandingkan MOL nanas, yang ditunjukkan pada tinggi tanaman, berat kering akar, luas daun dan laju pertumbuhan nisbi serta bobot segar tongkol jagung manis tanpa kelobot pengamatan 8 MST. Kata kunci: hara tanaman, limbah, produktivitas tanaman, pupuk organik

show abstract

Section: Analisis Pertumbuhanunclassified

Section: Perlakuan Mol Tehadap Produksiunclassified

Perbandingan Efektifitas Mikroorganisme Lokal Nanas dan Batang Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis di Wamena

Tuhuteru¹,

Rumbiak²,

Pumoko³

et al. 2022

J. Agron. Indonesia

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Gula Merah yang digunakan sebagai sumber glukosa yang dijadikan sumber energi bagi mikroorganisme dalam berkembang biak. Air cucian beras, yang digunakan merupakan sebagai sumber karbohidrat dan nutrisi tambahan karena mengandung berbagai unsur hara yang diperlukan oleh tanaman serta menghasilkan pertumbuhan akar yang lebih baik (Jumriani et al, 2017).…”

Section: Suhuunclassified

Kombinasi Tulang Ikan, Kepala Udang dan Bonggol Pisang untuk Meningkatkan Kualitas MOL Sebagai Aktivator Pengomposan

Ngapiyatun¹,

Aziza²,

Rahman³

et al. 2022

jpt

View full text Add to dashboard Cite

Pertanian konvensional merupakan pertanian yang menggantungkan input produksi dari bahan-bahan kimia, karena praktis dan cepat memberikan hasil panen yang tinggi, tetapi berdampak negatif pada lingkungan seperti kesehatan manusia serta ekosistem. Oleh karena itu perlu terobosan teknologi baru menggunakan produk organik yang memanfaatkan limbah pertanian yang tidak bermanfaat dan mencemari lingkungan untuk dijadikan produk bermanfaat serta memiliki nilai jual yaitu kompos. Memanfaatkan limbah tulang ikan, kepala udang dan bonggol pisang untuk dibuat mikroorganisme lokal (MOL) sebagai aktivator dalam pembuatan kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada hari ke berapa kompos jadi, menganalisis sifat fisik dan kimia kompos, dan mengetahui kualitas kompos hasil penelitian dengan membandingkan standar Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan, mulai Agustus hingga November 2021 yang terdiri dari survei lokasi, persiapan, pembuatan MOL dan kompos serta analisis unsur hara yang dilaksanakan di tempat terpisah yaitu di Laboratorium Produksi (pembuatan MOL dan kompos) dan di Laboratorium Ilmu Tanah (analisis kimia kompos). Lama pengomposan hingga jadi memerlukan waktu 23 hari dengan ciri-ciri teksturnya hambur, bentuk hancur, warna kompos hitam, tidak berbau dan suhu stabil yaitu mendekati suhu ruang. Kualitas kompos hasil penelitian berdasarkan standar Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 untuk pH H2O, C Organik, dan C/N sudah sesuai standar, sedangkan untuk kandungan N, P dan K belum sesuai standar.

show abstract

“…Local Microorganisms (MOL) are fermented solutions based on various locally available resources. MOL solutions contain micro and macronutrients and also contain bacteria that have the potential to spear organic matter, stimulate growth, and as a controlling agent for pests and plant diseases so that MOL can be used both as a decomposer, biofertilizer, and an organic pesticide, especially as a fungicide [2][3] [4]. MOL solution is made very simple, namely by utilizing waste from households or plants around the environment, for example, plant residues such as banana weevils, pineapple fruit, rice straw, vegetable residues, stale rice, and others [5].…”

Section: Research Backgroundmentioning

confidence: 99%

Utilization of Local Microorganisms (MOL) as Organic Fertilizer in Farmer Women's Group, Sanur Kauh Village, Denpasar

Rukmini

Andriani

2022

ajarcde

View full text Add to dashboard Cite

The partner in implementing this community service program (PKM) is the Farmer Group located in Sanur Kauh Village, South Denpasar District, Denpasar. The group is cultivating organic plants by utilizing organic waste such as dry leaves, household waste, canang residues and cow and chicken manure. The group does not yet know how to properly process organic waste to produce good organic fertilizer. During this time, the garbage is just piled up just like that and let the decomposer process take place naturally. The group also does not know the proper composition of organic waste so as to produce a complete organic fertilizer containing NPK nutrients. The method that will be carried out in the implementation of this training is by interviewing, face-to-face methods, counseling and direct practice, Gradually the activity will be carried out: First, we will hold counseling on the use of local microorganisms as organic fertilizers. Second, we will provide direct training on the use of local microorganism (MOL), carried out several evaluations The third time, if the PKM activity will end we will motivate farmers so that in growing vegetables such as lettuce, kale, green vegetables and long beans by applying the use of MOL as organic fertilizer. From this activity, the external target to be achieved is that training participants understand how to use MOL as organic fertilizer to get healthy organic vegetables. The farmer women's group was able to make MOL which was used as a physically quality liquid organic fertilizer. Partners by 70% understand and are able to apply liquid organic fertilizer from household waste. Partners were able to reduce production costs by 25%, partners were able to reduce organic waste that causes environmental pollution by 80%, partners were able to increase crop production by 25% thereby increasing group profits.

show abstract

PENGARUH PEMBERIAN MOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Cited by 8 publications

References 0 publications

Perbandingan Efektifitas Mikroorganisme Lokal Nanas dan Batang Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis di Wamena

Perbandingan Efektifitas Mikroorganisme Lokal Nanas dan Batang Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis di Wamena

Kombinasi Tulang Ikan, Kepala Udang dan Bonggol Pisang untuk Meningkatkan Kualitas MOL Sebagai Aktivator Pengomposan

Utilization of Local Microorganisms (MOL) as Organic Fertilizer in Farmer Women's Group, Sanur Kauh Village, Denpasar

Contact Info

Product

Resources

About