2019
DOI: 10.25134/equi.v15i02.1618
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada kelas X SMAN 1 Baregbeg)

Abstract: Penelitian ini dilatar belakangi bahwa kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang terpenting dalam proses pendidikan, yang pada dasarnya dilaksanakan dalam pendidikan formal yaitu sekolah, walaupun proses belajar mengajar bisa dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Penerapan pendekatan saintifik sebagai salah satu pendekatan yang wajib digunakan dalam kurtilas merupakan manifestasi dari pendekatan kontruksivisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan pendekatan saintifik berorientasi Higher… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian Cahyawati & Sholeh (2020) hasil penelitian menunjukkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan manajemen kelas secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian Putra & Hanggara (2018). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap pemahaman belajar siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian Cahyawati & Sholeh (2020) hasil penelitian menunjukkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan manajemen kelas secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian Putra & Hanggara (2018). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap pemahaman belajar siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, telaah pustaka juga menunjukkan beberapa kritik terhadap penggunaan model Scientific. (Putra & Hanggara, 2019) menyoroti tantangan terkait sumber daya dan infrastruktur, sementara (Muntari et al, 2017) menggarisbawahi pentingnya pelatihan guru dan kesiapan mereka dalam mengimplementasikan model ini dengan tepat. Selain itu, beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh (Yolanda & ..., 2017), menunjukkan bahwa pendekatan yang terlalu teoritis atau formalistik mungkin tidak selalu sesuai dengan kebutuhan atau minat siswa, memunculkan pertanyaan tentang relevansi dan aplikabilitas model ini dalam konteks pendidikan yang beragam.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berpikir kritis merupakan kegiatan berpikir secara mendalam terkait solusi dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi (Zubaidah, 2016). Siswa yang mampu berpikir kritis berarti telah mampu menggunakan logika rasional dengan melakukan pembuktian secara empiris (Putra & Hanggara, 2018). Penelitian ini dilatar belakangi bahwa kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang terpenting dalam proses pendidikan, yang pada dasarnya dilaksanakan dalam pendidikan formal yaitu sekolah, walaupun proses belajar mengajar bisa dilaksanakan kapan saja dan dimana saja.…”
Section: Pendahuluanunclassified