Penyambungan pembangkit tersebar (Distributed Generation/DG) ke jaringan distribusi menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya terkait dengan skema sistem proteksi. Koordinasi sistem proteksi eksisting tidak mampu bekerja dengan baik dengan tersambungnya DG. Perubahan level arus hubung singkat, aliran daya dua arah, blinding protection, false trip, dan kegagalan auto recloser merupakan permasalahan yang disampaikan pada tulisan ini. Sejunlah peneliti telah mengembangankan skema proteksi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Artikel ini melakukan review terhadap sejumlah skema yang ditelah diusulkan sebelumnya. Artikel yang akan direview hanya untuk sistem dan jaringan distribusi AC, dan juga tidak memasukan metode pemrosesan sinyal karena pertimbangan kompleksitas tahap implementasi. Skema proteksi yang direview terdiri dari skema adaptif, skema differensial, skema relay jarak, skema tegangan, skema pembatasan arus gangguan, dan skema proteksi arus lebih. Hasil review diperoleh bahwa skema yang diusulkan belum mempertimbangkan DG dengan antar muka inverter. Penggunaan saluran komunikasi yang mahal masih menjadi andalan pada skema adaptif dan differensial. Permasalahan transient karena penyambungan dan pemutusan DG, serta pembebanan yang tidak seimbang juga masih ditemui.
Kata Kunci— distributed generation protection; AC microgrid; pembangkitan tersebar.