2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.3114
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pola Asuh Demokratis terhadap Keterampilan Sikap Toleransi Anak Usia 5-6 Tahun di TK

Abstract: Pola asuh demokratis merupakan kunci dalam membentuk karakter anak. Salah satu karakter yang harus diajarkan kepada anak adalah sikap toleransi. Toleransi sangat diperlukan di dalam lingkungan sekolah TK, disinilah anak dilatih untuk dapat mempraktekkan keterampilan sikap toleransi yang telah diajarkan orang tua di rumah. Sekolah merupakan tempat anak untuk memahami perbedaan gender, agama dan karakter teman – temannya. Keterampilan sikap toleransi harus sudah dibekali oleh orang tua agar anak mudah beradaptas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
8
0
12

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(21 citation statements)
references
References 21 publications
1
8
0
12
Order By: Relevance
“…Teachers also need strategies so that students can appreciate differences with other physically and psychologically different people, which is a form of mutual respect or tolerance. This agreed with Djohan Effendi, who stated that if a person respects differences with other physically and psychologically different people, it can be called a form of mutual respect or tolerance (Marintan & Priyanti, 2022;Sariyasa & Gunamantha, 2021;Suciati, 2021). Mutual respect by students in cooperative learning of the Teams Games Tournament type integrated with traditional fortification games can be done through the activity of giving questions over and over.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 57%
See 2 more Smart Citations
“…Teachers also need strategies so that students can appreciate differences with other physically and psychologically different people, which is a form of mutual respect or tolerance. This agreed with Djohan Effendi, who stated that if a person respects differences with other physically and psychologically different people, it can be called a form of mutual respect or tolerance (Marintan & Priyanti, 2022;Sariyasa & Gunamantha, 2021;Suciati, 2021). Mutual respect by students in cooperative learning of the Teams Games Tournament type integrated with traditional fortification games can be done through the activity of giving questions over and over.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 57%
“…The formulation of 11 cooperative learning activities of the Teams Games Tournament type is integrated with traditional fortification games, first carrying out religiously charged activities as the opening of learning by greeting and inviting students to pray together according to their respective religions and beliefs. Praying together according to each religion and belief is a form of mutual respect between people for different religions and beliefs (Marintan & Priyanti, 2022). Greeting is the duty of a Muslim toward other Muslims (Rosyidah, 2019).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Pangaribuan (2017) berpendapat bahwa keluarga adalah sumber utama pendidikan dan terutama wadah pembentukan nilainilai sosial, budaya dan spiritual yang baik. Saat mengasuh anak, orang tua harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk perilaku sosio-emosional anak (Marintan & Priyanti, 2022). Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka terwujud dalam berbagai bentuk; Tanggung jawab orang tua meliputi menanamkan kasih sayang pada anak, kebaikan, kebaikan kepada anak, pendidikan akhlak dan nasehat-nasehat lainnya (Putri, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Murid didik oleh kedua ibu dan ayahnya agar dapat membiasakan tidak bergantung pada orang lain, seperti pembiasaan yang diberikan orang tuanya. Jika seorang anak tidak memiliki toleransi yang cukup di sekolah, mereka akan sulit beradaptasi dengan lingkungannya (Marintan Marintan & Priyanti, 2022). Keterampilan dalam Pendidikan Karakter adalah Pendidikan yang dilakukan secata terus menerus dalam menanamkan akhlak mulia yang intinya pada proses belajar mengajar pada Lembaga Pendidikan formal untuk membentuk karakter siswa melalui mengimplementasikan dan menghayati nilai-nilai serta keyakinan masyarakat yang merupakan kekuatan moral dari nilai kejujuran, dipercaya, disiplin, dan kerja sama sehingga menegaskan ranah afektif, dan tidak meninggalkan kedua ranah Pendidikan.…”
Section: Pembahasan Pola Asuh Demokratis Terhadap Pembentukan Karakterunclassified