Pengaruh Pola Asuh Otoriter Terhadap Kemandirian Anak

Abstract

This article aims to determine the effect of the authoritarian parenting style on the independence of class XII SMAN 22 Surabaya. Quantitative research using correlational design. The sample used was 100 students by taking simple random sampling. Data collection uses a measurement scale with the instrument of authoritarian and independent parenting based on the aspects of each variable. Data analysis with product moment correlation. The results show that authoritarian parenting affects independence, as evidenced by the correlation coefficient (-0.294) with a significant level of 0.003 (p <0.05). Therefore, it can be concluded that there is a negative effect of authoritarian parenting on independence. This means that low independence is a result of high authoritarian parenting. Keywords: Parenting style; Authoritarian Parenting; Independence

Pengaruh Jenis Pola Asuh terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Fakultas X

“…Pola asuh dibedakan tiga jenis penerapan antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Ketiga jenis pola asuh memiliki prinsip yang berbeda dalam mengasuh seseorang (Pembayun & Mudhar, 2022). Beberapa penelitian dari (Asiyah, 2013;Ismi Nabila et al, 2023;Meirizki et al, 2011;Mirawati & Yunita, 2018) telah menyatakan pola asuh mempengaruhi kemandirian belajar seorang mahasiswa.…”

“…Hasil penelitian lain oleh (Sunarty, 2016) menyatakan bahwa adanya pengaruh negatif pola asuh otoriter terhadap kemandirian belajar (T hitung =-1,931 dan b= -0,568). Hasil yang sejalan didapatkan oleh (Pembayun & Mudhar, 2022) adanya korelasi negatif antara pola asuh otoriter dan kemandirian belajar (r hitung =-0,294, Sig=0,003). Jenis pola asuh otoriter menyatakan bahwa pengasuh mempersepsikan kepatuhan terhadap asuhan adalah syarat yang mutlak.…”

“…Pola asuh ini mengakibatkan dependensi asuhan terhadap pengasuh dikarenakan pengasuh selalu mengarahan dan menentukan setiap tingkah laku sesuai aturan yang ditetapkan oleh pengasuh. Ruang eksplor dalam pembelajaran yang didapatkan oleh asuhan cenderung sempit karena dibatasi aturan yang mutlak (Pembayun & Mudhar, 2022). Hal tersebut diperburuk dengan rasa takut dan rendah diri dalam melakukan eksplorasi pembelajaran yang menurunkan kemandirian belajar mahasiswa (Mirawati & Yunita, 2018).…”