Trauma kepala dapat menyebabkan terjadinya cedera otak atau terganggunya fungsi otak. Cedera otak karena trauma pada anak menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak. Angka kejadian cedera kepala pada anak terjadi sekitar 0,5% populasi dari kejadian cedera lainnya. Penyebab terbanyak trauma kepala pada anak adalah jatuh dan kecelakaan lalu lintas. Selain dapat menjadi penyebab terjadinya trauma kepala pada anak, kecelakaan lalu lintas juga dapat menjadi penyebab terjadinya kejadian fraktur. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada anak dengan moderate head injury dan kondisi post amputasi et causa crush fracture cruris sinistra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil studi kasus menunjukkan masalah keperawatan pada anak dengan moderate head injury dan kondisi post amputasi et causa crush fracture cruris sinistra diantaranya adalah penurunan kapasitas adaptif intrakranial, gangguan ventilasi spontan, nyeri akut, risiko infeksi serta berduka. Permasalahan yang muncul dari kasus yang didapatkan kemudian dilakukan tatalaksana berdasarkan rujukan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan evidence based practice. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan perawat mampu melaksanakan peran sebagai caregiver baik dalam pengobatan sampai dengan tahapan perawatan paliatif dan perawatan end of life.