Masa balita adalah masa golden age dimana periode dalam masa ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidup kedepannya, karena masa balita ini kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Masalah status gizi khususnya anak pendek (stunting) di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Stunting juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penyakit infeksi diantaranya diare dan ISPA. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi dan durasi penyakit infeksi (Diare dan ISPA) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebasen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Analitik Observasional dengan pendekatan case-control. Jumlah sampel 96 responden pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode cluster sampling. Instrumen penelitian ini adalah lembar kuesioner dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini bahwa usia 24-59 bulan yang mengalami penyakit diare dan ISPA yang lebih sering dan lama yaitu anak yang mengalami stunting dibandingkan dengan anak balita normal dengan nilai frekuensi diare -value 0,013 (<0,05), durasi diare p-value 0,030 (<0,05), frekuensi ISPA p-value 0,016 (<0,05), durasi ISPA p-value 0,021 (<0,05), dengan kejadian stunting. Terdapat hubungan antara frekuensi dan durasi penyakit infeksi (Diare dan ISPA) dengan kejadian stunting, oleh karena itu harus menjadi perhatian ibu untuk mengetahui tentang kesehatan anak terutama penanganan pertama penyakit infeksi pada balita.
Pandemi covid-19 di Indonesia berdampak pada berbagai bidang, terutama bidang pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan untuk pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah atau secara daring. Kondisi tersebut, menimbulkan perasaan cemas pada orang tua dengan anak yang berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan orang tua tentang pembelajaran daring dengan pengetahuan anak berkebutuhan khusus pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelilitian ini adalah orang tua anak berkebutuhan khusus dengan jumlah 65 responden yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan orang tua dengan adanya pembelajaran daring sebagian besar dalam kategori ringan (50,8%). Pengetahuan anak berkebutuhan khusus pada saat pandemi covid-19 sebagian besar dalam kategori kurang (90,8%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan tingkat kecemasan orang tua dengan pengetahuan anak berkebutuhan khusus pada masa pandemi covid-19.
Early Warning Score (EWS) merupakan sistem scoring pendeteksian dini atau peringatan dini untuk mendeteksi adanya perburukan keadaan pasien. Perawat sebagai pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan harus melakukan pengkajian secara terfokus dan mengobsevasi tanda vital agar dapat menilai dan mengetahui resiko terjadinya perburukan pasien, mendeteksi dan merespon dengan mengaktifkan emergency call. Dengan demikian tenaga kesehatan khususnya perawat harus menguasai konsep penerapan EWS dengan baik. Penelitian ini berguna mengetahui persepsi perawat terhadap pelaksanaan EWS. Design penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen terhadap 68 responden dengan variable tunggal. Hasil penelitian persepsi perawat terhadap EWS dalam kategori baik sedangkan persepsi perawat terhadap pelaksanaan EWS pada level cukup baik. Penelitian ini dapat menjadi evaluasi bagi rumah sakit untuk mempersiapkan tenaga medisnya lebih baik lagi dalam pendeteksian perburukan keadaan pasienKata Kunci: Persepsi, EWS, Perawat
Hipertensi termasuk penyakit yang berbahaya, namun tidak banyak orang yang mengetahuinya. Padahal Hipertensi tergolong penyakit silent killer. Penatalaksanaan tekanan darah sangat dibutuhkan untuk tetap mempertahankan kualitas hidup penderita hipertensi. Diperlukan adanya sebuah terapi pelengkap atau komplementer selain terapi obat yang dikonsumsi penderita hipertensi. Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan yaitu brain gym. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brain gym terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode penelitian menggunakan quasi experimental dengan pendekatan pretest-posttest one group dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Adipala I. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik dependent sample t-test. Hasil uji statistik menggunakan dependent sample t test diperoleh selisih penurunan tekanan sistolik sebesar 11,25 dan penurunan tekanan diastolik 6,75. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tekanan sistolik antara sebelum dan setelah diberikan brain gym (p=0,007) dan terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tekanan diastolik antara sebelum dan setelah diberikan brain gym (p= 0,001) (α<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh brain gym terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.
Cedera kepala ringan merupakan salah satu klasifikasi dari cedera kepala yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada fungsi persarafan serta penurunan kesadaran pada seseorang tanpa menimbulkan kerusakan pada organ lainnya. Cedera kepala dapat menyisakan tanda ataupun gejala somatik yang berupa nyeri kepala. Posisi head up 30 derajat merupakan cara memposisikan kepala seseorang lebih tinggi sekitar 30 derajat dari tempat tidur dengan posisi tubuh sejajar dan kaki lurus atau tidak menekuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi head up 30 derajat terhadap nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan. Desain penelitian menggunakan Quasi Experimental dengan pendekatan Pretest Posttest One Group Design. Jumlah sampel sebanyak 22 responden. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Hasil uji statistik menggunakan uji dependen t-test menunjukkan ada pengaruh posisi head up 30 derajat terhadap nyeri kepala pada cedera kepala ringan (P value = 0,002; α<0,05). Saran: penelitan ini dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi nyeri pada pasien cedera kepala ringan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.