Perubahan perfusi jaringan perifer pada luka diabetes penting karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka, meningkatkan risiko infeksi, dan menghambat penyembuhan pada individu dengan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan intervensi keperawatan peningkatan perfusi jaringan perifer pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dengan komplikasi luka kaki. Penelitian ini merupakan laporan kasus intervensi keperawatan. Pasien DM dirawat di ruang perawatan luka umum sebuah rumah sakit di Makassar. Desain penelitian kualitatif berbasis laporan kasus dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan pada ulkus diabetes. Hasil penelitian kami menemukan gangguan perfusi jaringan perifer sebagai akibat dari kerusakan pembuluh darah (angiopati), terutama kapiler. Selain itu, neuropati atau kerusakan saraf pada diabetes juga dapat memengaruhi pengaturan aliran darah ke ekstremitas (seperti kaki) yang dapat mengganggu mekanisme tubuh dalam merespons perubahan aliran darah. Kami menerapkan strategi pengobatan profesional untuk meningkatkan perfusi jaringan melalui pengendalian gula darah dalam rentang normal untuk mencegah kerusakan pembuluh darah, mengukur tekanan darah, mengontrol tekanan darah agar tetap stabil untuk melindungi pembuluh darah, hidrasi yang memadai untuk memastikan pasien terhidrasi dengan baik untuk menjaga kelancaran aliran darah, Olahraga teratur melalui aktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan aliran darah dan membantu memperbaiki kondisi pembuluh darah, Perawatan luka yang tepat dengan membersihkan dan merawat luka secara berkala untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Kata kunci : Intervensi Keperawatan, Perfusi Jaringan Perifer, Luka Diabetik