Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang mengakibatkan sel beta pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin secara efektif. Pada penderita diabetes yang melakukan latihan fisik dengan teratur akan meningkatkan toleransi insulin terhadap gula darah. Salah satu contoh latihan ringan yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes adalah berjalan kaki selama 30 menit dan berjalan cepat (brisk walking). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brisk Walking terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe II. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pra eksperimental pendekatan One group Pretest-posttest. Populasi sebanyak 150 orang di wilayah kerja Puskesmas Batu Tunggal Kecamatan NA IX X dengan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling berjumlah 40 orang. Hasil penelitian yaitu rata-rata kadar gula darah sebelum dilakukan brisk walking sebesar 222,67 mg/dl dimana kadar gula darah tersebut dikategorikan masih tinggi. Kemudian setelah pelaksanaan brisk walking didapat nilai rata-rata kadar gula darah sebesar 199,33 mg/dl. Berdasarkan hasil uji paired t test didapat bahwa Brisk Walking dapat penurunan kadar glukosa darah pasien diabetes melitus tipe II dengan nilai p = 0,0001. Kesimpulan yaitu terdapat pengaruh brisk walking terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Tunggal Kecamatan NA IX X
Diabetes mellitus is a chronic disease that cannot be cured but can be controlled which can cause various complications. To reduce the risk of complications due to diabetes mellitus, diabetes exercise exercises can be done. This study aims to find out the Effect of Diabetic Foot Gymnastics on Reducing the Risk of Diabetic Ulcer in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in West Taupah Health Center, West Taupah District, Simeule Regency 2020. This study uses a Pre-Experimental. The population in this study were all people with diabetes mellitus who visited the West Taupah Health Center as many as 32 people. The sampling technique used a purposive sampling technique of 20 people. The results showed that the risk of diabetic ulcers before the implementation of diabetes foot exercises at the West Taupah Health Center was mostly high risk. The risk of diabetic ulcers after the implementation of diabetes foot exercises at the West Taupah Health Center was mostly low risk. There is an Influence before and after the implementation of Diabetic Foot Gymnastics on the Reduction of the Risk of Diabetic Ulcer in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in West Taupah Health Center, West Taupah Subdistrict, Simeule Regency in 2020 with p = 0.0001 <α = 0.05. Suggestions in this study, especially for health workers should continue to try to do diabetic foot exercises on a scheduled basis in order to minimize the risk of diabetic ulcers.
Osteoarthritis merupakan penyakit yang banyak dialami oleh lanjut usia. Penyakit ini dapat menggangu aktivitas pada lanjut usia. Penyakit ini khas dengan adanya nyeri pada sendi. Nyeri sendi yang dialami merupakan masalah yang perlu ditangani, untuk itu perlu adanya intervensi secara nonfarmakoligis dalam mengurangi nyeri sendi tersebut, salah satunya dengan pelaksanaan senam rematik secara teratur dan rutin. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan senam rematik terhadap penurunan nyeri sendi pada penderita osteoarthritis. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan demonstrasi pelaksanaan Senam rematik selama 2 hari berturut-turut, yakni pada tanggal 10-11 Juni 2022, dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang lansia. Tempat pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Simpang Dolok Kabupaten Batubara. Selama pelaksanaan kegiatan terlihat hasil peserta bersedia dan mampu melakukan gerakan-gerakan senam rematik yang diajarkan, serta peserta tampak semangat dalam melakukan kegiatan senam rematik tersebut. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa senam rematik yang dilakukan dapat menurunkan nyeri sendi pada penderita osteoarthritis. Diharapakn tenaga kesehatan baik di Rumah Sakit, Komunitas dan Fasilitas lainnya dapat menerapkan terapi senam rematik sebagai alternatif terapi nonfarmakologi dalam menurunkan nyeri sendi pada pasien yang mengalami osteoarthritis.
Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan akan tetapi dapat dikendalikan. Pengendalian penyakit DM salah satunya adalah dengan latihan jasmani. Latihan jasmani salah satunya senam kaki akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, maka akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada peserta diabetes. Penderita DM di Desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu tahun 2019 cukup banyak dan belum pernah melakukan senam kaki diabetes. Pelaksanaan senam kaki diabetes dilakukan sebanyak 6 kali selama dua minggu. Peserta yang mengikuti sebanyak 24 orang, setelah rutin melakukan senam kaki diabetes merasakan rasa kesemutan di kakinya jarang terjadi ini karena manfaat senam kaki adalah manfaatnya adalah memperbaiki sirkulasi darah yang terganggu, memperbaiki kekuatan otot, melatih kaki dan sendi agar tetap lentur dan mencegah komplikasi diabetes.
Adolescent with cancer have a complex problem. Adolescents with cancer at risk for developmental phase delay caused limitations in carrying out its role as adolescents, because of the side effects of medication and intensive relationships with health care providers. Nurses are health workers who have a frequency of more interaction to the teenagers who suffer from cancer. Form of nursing care provided by nurse will shape perceptions of teenagers. Adolescent perception of cancer patients with the care received does not match the hope will establish a nursing care desired by adolescents. This study to explore perception and hope of adolescents toward quality of nursing care in Adam Malik Hospital Medan. Qualitative research methods through a phenomenological approach. Adolescent with cancer as research subjects, aged 13-19 years who had been diagnosed with cancer and was undergoing treatment protocol. The sampling technique used the maximum variance. Data were collected through semi-structured interviews with tools interview, observation, field notes, and tools as well as the record will be analyzed by the method Colaizzi The themes that reflect the perceptions and hope of adolescents to nursing care include 1) an overview of nurses’ profile, 2) the ability and skills of nurses, 3) nurses’ attitude, 4) preparedness nurses, 5) the provision of social support. Adolescents also hope hospital’s management add room facilities in order to easy to access the health service especially service care for adolescents. Adolescents with cancer have a different impression at the beginning of the meeting and after getting care by nurses. Further researcher can choose suitable location to interview and research about hope of adolescent’s cancer and nurse’s role in adolescent’s cancer.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.