2019
DOI: 10.24843/jdepar.2019.v07.i02.p20
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengelolaan Desa Wisata Kaba – Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Abstract: The tourism village is one alternative tourism that is currently growing in the Bali tourism industry, and one of them is the Kaba - Kaba Tourism Village. Kaba Tourism Village - Kaba is a tourism village that has just been established by the Regional Government of Tabanan Regency, so that currently Kaba - Kaba Village is still preparing itself to become a tourist attraction, so this research is important to know how the management that takes place in the Kaba Tourism Village - Kaba so that… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Menurut Musriadi (2019); Sutrisno (2019); Aliyah, Yudana, & Sugiarti (2020); Sutiani (2021) Desa wisata adalah desa yang memiliki potensi alam dan budaya dengan beragam keunikan yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, tidak terlepas dari peran serta dan pemberdayan masyarakat melalui kelompok sadar wisata atau yang biasa disingkat dengan Pokdarwis. Salah satu faktor penting untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke desa wisata adalah adanya pengemasan atraksi wisata yang berkaitan dengan budaya setempat seperti tari-tarian, music tradisional, upacara ada dan lain sebagainya (Afriza & Abadi, 2015;Noho, Modjo, & Ichsan, 2020;Permana, 2020;Raharjo, 2021;Wijayanthi & Sanjiwani, 2019) Berdasarkan hasil observasi, permasalahan utama dalam pengembangan Desa Belangian menjadi desa desa wisata yaitu: 1) terbatasnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) terhadap kesadaran akan pentingnya pariwisata untuk mendukung perekonomian masyarakat, 2) masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang sapta pesona dan desa wisata, 3) terbatasnya kemampuan masyarakat terhadap keterampilan mengelola produk desa wisata.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Musriadi (2019); Sutrisno (2019); Aliyah, Yudana, & Sugiarti (2020); Sutiani (2021) Desa wisata adalah desa yang memiliki potensi alam dan budaya dengan beragam keunikan yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, tidak terlepas dari peran serta dan pemberdayan masyarakat melalui kelompok sadar wisata atau yang biasa disingkat dengan Pokdarwis. Salah satu faktor penting untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke desa wisata adalah adanya pengemasan atraksi wisata yang berkaitan dengan budaya setempat seperti tari-tarian, music tradisional, upacara ada dan lain sebagainya (Afriza & Abadi, 2015;Noho, Modjo, & Ichsan, 2020;Permana, 2020;Raharjo, 2021;Wijayanthi & Sanjiwani, 2019) Berdasarkan hasil observasi, permasalahan utama dalam pengembangan Desa Belangian menjadi desa desa wisata yaitu: 1) terbatasnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) terhadap kesadaran akan pentingnya pariwisata untuk mendukung perekonomian masyarakat, 2) masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang sapta pesona dan desa wisata, 3) terbatasnya kemampuan masyarakat terhadap keterampilan mengelola produk desa wisata.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan desa sebagai salah satu strategi untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Melalui desa wisata, pariwisata diharapkan menjadi katalis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan (Andriani & Sunarta, 2015;Junaid et al, 2022;Pramusita & Sarinastiti, 2018). Kondisi masyarakat perdesaan cenderung terfokus hanya pada aspek kehidupan perdesaan, pariwisata belum menjadi media untuk membangun perdesaan.…”
Section: Pengantarunclassified
“…Permasalahan ini secara cepat diantisipasi oleh pemerintah dengan membuat ketentuan untuk mengoperasikan aktivitas pariwisata yang lain selain tetap mengoperasikan aktivitas pariwisata massal tersebut. Aktivitas pariwisata alternatif ini terdapat beberapa jenis aktivitas seperti ecotourism, agrotourism, Tourism Village serta lainnya (Wijayanthi & Sanjiwani, 2019).…”
Section: Pengantarunclassified
“…Perencanaan pengembangan desa wisata Kaba -kaba mengacu pada Surat keputusan (SK) Bupati Tabanan no. 180/329/03/HK & HAM/2016 mengenai penetapan desa Kaba -Kaba sebagai destinasi wisata di Kabupaten Tabanan, sehingga dalam 3 (tiga) tahun telah terbentuk pengelola kegiatan wisata yaitu Pokdarwis (Wijayanthi & Sanjiwani, 2019).…”
Section: Pengantarunclassified