Desa Langsat Permai merupakan salah satu desa di Provinsi Riau yang memiliki potensi pengembangan tanaman cabai. Pada tahun 2018, produksi cabai mencapai 7-8 ton dengan luas lahan 18 Ha. Hasil panen tanaman cabai tersebut dipasarkan ke daerah Pekanbaru dan Medan. Namun, apabila produksi cabai di beberapa daerah lain melimpah mengakibatkan harga cabai menurun sehingga menimbulkan kerugian para petani cabai. Ditambah lagi cabai merupakan tanaman yang mempunyai kadar air yang cukup tinggi (55-85%) sehingga mudah mengalami pembusukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengabdian untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu pelatihan pengolahan saus cabai. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu ibu PKK Desa Langsat Permai. Dari hasil pengabdian yang dilakukan, peserta pengabdian sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan termotivasi untuk memproduksi saus cabai menggunakan formulasi saus yang diberikan meskipun sebagian masyarakat sudah mengikuti pelatihan yang sama sebelumnya. Akan tetapi, peserta belum mengetahui penggunaan bahan pengawet yang diizinkan dalam produk saus cabai. Terlihat dari persentase kemampuan peserta dalam hal bahan pengawet setelah pengabdian meningkat menjadi 81% dari 19% sebelum dilakukan pengabdian. Pengolahan saus cabai ini juga mendapat dukungan dari Kepala Desa dan Pemerintah Daerah setempat karena penggunaan Rosella sebagai bahan pengawet alami. Selain itu, pengolahan ini sejalan dengan program desa dan kabupaten yang ingin mengembangkan agroeduwisata berbasis budidaya dan pengolahan cabai.