Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di MAN 1 Model Lubuklinggau yang menunjukkan bahwa mata pelajaran termodinamika masih belum bisa mengukur kemampuan kognitif siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, dan 72,5 persen siswa mendapatkan nilai kurang memuaskan yakni mendapat nilai dibawah 60. Bedasarkan permasalahan diatas, pengembangan buku ajar ini bertujuan untuk mengetahui efek potensial buku ajar termodinamika yang sesuai dengan kebutuhan siswa pendidikan fisika STKIP PGRI Kota Lubuklinggau. Metode research and development yang digunakan menurut Borg dan Gall, karena sangat cocok untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Adapun Tahapannya terdiri dari 10 langkah yakni (1) pengumpulan data, (2) perencanaan (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba terbatas, (5) Revisi pertama, (6) uji coba kelas kecil, (7) Revisi kedua, (8) Uji kelas luas, (9) revisi akhir, dan (10) diseminasi produk. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan buku ajar mata kuliah termodinamika berbasis kontekstual pada semester ganjil serta sampel diteliti pada uji coba one to one, uji coba small group dan uji field test menunjukkan buku ajar termodinamika ini berbasis kontekstual adalah valid, praktis dan efektif dengan kategori baik. Hasil penilaian validator terhadap kualitas buku ajar fisika berbasis kontekstual dengan presentase 88,73%. Ketuntasan efektivitas pembelajaran secara klasikal sebesar 85,7% dan sangat efektif digunakan meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa sangat baik.