Guru belum mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis HOTS. Selain itu guru belum mampu mengembangkan bahan ajar digital yang dibutuhkan di abad 21. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan bahan ajar digital berkearifan Lokal Panca Yadnya untuk meningkatkan HOTS. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Subjek penelitian ini yaitu 2 ahli materi, 2 ahli media, dan 2 ahli bahasa. Subjek uji coba produk yaitu 8 orang guru serta 11 orang siswa untuk menguji kepraktisan produk, dan 50 siswa untuk mengukur kefektifan produk. Metode pengumpulan data yaitu wawancara, angket, dan tes. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaiu analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif, dan statistic inferensial. Hasil analisis yaitu penilaian yang diberikan oleh ahli materi pembelajaran yaitu 4,95 (sangat valid). Ahli media pembelajaran yaitu 4,31 (sangat valid). Ahli bahasa yaitu 4,83 (sangat valid). Hasl uji kepraktisan oleh guru diperoleh nilai 4,89 dan siswa 4,63 (sangat praktis). Hasil uji-t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok yang menggunakan bahan ajar digital (Kelompok A) dengan kelompok yang tidak menggunakan bahan ajar digital (Kelompok B). Disimpulkan bahwa bahan ajar digital berkearifan lokal dinyatakan efektif untuk meningkatkan HOTS siswa.