2020
DOI: 10.23887/jish-undiksha.v9i2.22358
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Desa Wisata Berbasis Multikultural Di Desa Patoman

Abstract: Kemultikulturan merupakan suatu kekuatan dan kelemahan bagi sebuah bangsa oleh karena itu, kemultikulturan harus dikelola untuk menghindari disintegrasi. Salah satu solusi alternative dalam mengelola kemultikulturan pada pedesaan adalah dengan cara mengemas kemultikulturan tersebut menjadi daya tarik wisatawa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis wujud multikultural masyarakat Desa Patoman Blimbingsari, Banyuwangi dan menganalisis model desa wisata berbasis multikulturalisme di Desa Patoman, Blimbingsari, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Kegiatan penghijauan lingkungan merupakan salah satu upaya yang dapat diwujudkan oleh orang-orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap stabil dan asri (Septiani et al, 2023), (Pranoto et al, 2023). Desa Cibenda merupakan salah satu daerah dimana warga sekitarnya masih banyak yang peduli akan kelestarian alamnya yang terbukti luasnya hamparan sawah, kebun dan tanaman yang rimbun.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kegiatan penghijauan lingkungan merupakan salah satu upaya yang dapat diwujudkan oleh orang-orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap stabil dan asri (Septiani et al, 2023), (Pranoto et al, 2023). Desa Cibenda merupakan salah satu daerah dimana warga sekitarnya masih banyak yang peduli akan kelestarian alamnya yang terbukti luasnya hamparan sawah, kebun dan tanaman yang rimbun.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mengingat masyarakat merupakan kumpulan makhluk hidup yang terus mengalami perubahan, maka bisa dipastikan bahwa masyarakat tidak akan pasif pada suatu masa melainkan akan berkembang dan berubah secara terus-menerus seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. (Yudiana & Wahyudiono, 2020) Perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi sebuah tantangan utama bagi PKBM. Belum lagi apabila timbul penolakan dari golongan kecil masyarakat yang kurang terbuka pada perubahan, mengingat setiap perubahan pasti akan diterima dan ditolak oleh masyarakat yang mengharuskan pengelola PKBM untuk meyakinkan golongan masyarakat supaya berkenan dalam menerima perubahan dan dapat turut berpartisipasi dalam mengembangkan perubahan tersebut.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…This is further exacerbated by the lifestyle of the Palembang millennial generation who are increasingly reluctant to adopt their local culture as the main clothing in socializing in society. For this reason, efforts from various groups are needed to meet the challenges brought by each of these different eras (Yudiana & Wahyudiono, 2020). cultural promotion efforts as part of the tourist attraction to make Palembang a tourism destination are also a necessity.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%