2020
DOI: 10.31316/jbm.v2i1.423
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Wisata Tematik Sebagai Rintisan Kawasan Edukatif Ramah Anak

Abstract: Mitra pengabdian PPDM (Program Pengembangan Desa Mitra) ini adalah Tempuran Banyu Kencono dan Kebun Gizi Mandiri yang berlokasi di Desa Pleret Kabupaten Bantul. Mitra 1 merupakan kawasan wisata ditepian sungai (tempuran) dua buah kali (Opak dan Gajah Wong). Sedangkan Mitra 2 merupakan kelompok penggerak PKK sadar gizi. Tujuan kegiatan tahun pertama adalah mengatasi permasalahan kedua mitra yang meliputi Aspek manajemen, promosi, SDM, teknik budidaya dan irisgasi, penanganan pasca panen dan diversifikasi tanama… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Pengembangan sektor wisata dapat dilihat dari banyaknya paket-paket wisata yang dikemas dengan berbagai destinasi wisata, namun hubungan berbagai destinasi wisata ini masih terbatas dan konsepnya belum tematik. Ditambahkan lagi menurut Faizal et al, (2020), desain destinasi wisata yang bertematik bermula dari pengembangan destinasi yang mempunyai identitas serta mengutamakan masyarakat lokal sebagai elemen penguatnya akan menjadi unik dan sangat sulit untuk ditiru oleh destinasi yang lain. Industri pariwisata membutuhkan sifat interaksi dan pengumpulan dari penyelengara jasa pariwisata atau penduduk lokal, tanpa adanya interaksi maka pengalaman berwisata akan mengurangi kualitas berwisata Pengembangan kreatifitas dari penyelenggara dan penduduk lokal dalam pengembangan destinasi wisata dan suasana berwisata yang menyenangkan sangat penting bagi suatu industri agar tetap bertahan dan dapat menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.…”
Section: Wellness Tourism Sebagai Pengembangan Pariwisataunclassified
“…Pengembangan sektor wisata dapat dilihat dari banyaknya paket-paket wisata yang dikemas dengan berbagai destinasi wisata, namun hubungan berbagai destinasi wisata ini masih terbatas dan konsepnya belum tematik. Ditambahkan lagi menurut Faizal et al, (2020), desain destinasi wisata yang bertematik bermula dari pengembangan destinasi yang mempunyai identitas serta mengutamakan masyarakat lokal sebagai elemen penguatnya akan menjadi unik dan sangat sulit untuk ditiru oleh destinasi yang lain. Industri pariwisata membutuhkan sifat interaksi dan pengumpulan dari penyelengara jasa pariwisata atau penduduk lokal, tanpa adanya interaksi maka pengalaman berwisata akan mengurangi kualitas berwisata Pengembangan kreatifitas dari penyelenggara dan penduduk lokal dalam pengembangan destinasi wisata dan suasana berwisata yang menyenangkan sangat penting bagi suatu industri agar tetap bertahan dan dapat menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.…”
Section: Wellness Tourism Sebagai Pengembangan Pariwisataunclassified
“…Pelaksanaan kegiatan pengembangan dan perencanaan site plan untuk kompleks edu-wisata ini dilmulai dengan tahap persiapan, kajian pustaka, survey lapangan termasuk wawancara, pengolahan data dan melakukan analisa dan konsep untuk menghasilkan rancangan akhir site plan. Kajian pustaka yang digunakan sebagai bahan kajian adalah teori-teori yang berkaitan dengan wisata edukasi, site plan, dan landscape [9]- [12]. Data lapangan didapatkan dengan cara melakukan tinjauan site/tapak bangunan dengan cara mendatangi langsung objek rancangan, foto udara menggunakan drone, mencatat informasi dan data yang ada pada tapak, wawancara melalui diskusi bersama Kepala Desa, Perangkat Desa, pengelola pondok pesantren dan MTs Muhammadiyah Sarwodadi dan PCM Pejawaran.…”
Section: Metode Pelaksanaanunclassified
“…Salah satu manfaat yang akan diterima oleh masyarakat dengan adanya kompleks edu-wisata tersebut adalah peningkatan perekonomian baik dari sisi UMKM, transportasi, dan sumber daya manusia yang menangani pariwisata [6]- [8]. Untuk mewujudkan tata ruang yang memenuhi syarat sebagai suatu wisata edukasi [9], maka perlu dilakukan peninjauan site plan dan landscape [5], [10]. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan mitra berupa pendampingan dalam penyusunan site plan edu-tourism Muhammadiyah sesuai kaidah teknis yang berlaku di Indonesia serta memperhatikan tata guna lahan dan lingkungan untuk edu-tourism.…”
unclassified
“…Berbagai istilah muncul untuk menyebut model wisata berbasis mayarakat bertema antara lain: desa atau kampung kreatif, desa wisata tematik, kampung tematik, dan istilah-istilah lainnya yang dimaknai sebagai wisata berbasis potensi lokal berkelanjutan yang berpihak kepada masyarakat setempat (Norrby et al, 2003;Putra dan Pitana 2010;Arismayanti, 2017;Park dan Lee, 2019;Faizal et al, 2020;Hamamah et al, 2020: Prihasta dan Suswanta, 2020Polukhina et al, 2021;Sardiana dan Sarjana, 2021;Gica et al, 2021: Lun et al, 2021. Munculnya desa-desa wisata tematik dapat memotivasi masyarakat untuk menggali potensi daya tarik wisata sebagai destinasi.…”
Section: Model Pengembangan Desa Wisata Dan Kampung Tematikunclassified
“…Merintis Wisata Tematik Edukasi Kopi di Bali Utara sebagai Pemulihan ... Hlm. 579-599 Faizal et al (2020) mengembangkan desa wisata sebagai rintisan edukatif ramah anak di Desa Pleret Kabupaten Bantul. Destinasi Tempuran ini cukup potensial dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah DIY.…”
Section: Model Pengembangan Desa Wisata Dan Kampung Tematikunclassified