Pengenalan Skrining Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Berbasis Guru PAUD di TK Al Fath Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk

Abstract

Skrining tumbuh kembang pada anak usia dini merupakan skill yang harus dikuasai oleh guru PAUD. Guru PAUD menjadi gerbang pertama dalam mendeteksi kemajuan tumbuh kembang anak. Pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru PAUD dalam pemantauan tumbuh kembang. Adapun peserta dari pelatihan ini adalah guru PAUD sejumlah 9 orang. Pelatihan skrining dilakukan dengan menggunakan formulir KPSP yang diadaptasi dari Kemenkes tahun 2016. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari dengan metode ceramah, display studio, dan role play. Hasil dari kegiatan pelatihan ini terdapat peningkatkan pengetahuan yang diukur dari nilai rata-rata pretest sebesar 45,11; nilai rata-rata posttest 83,33; nilai ketrampilan sebesar 79,89; serta 2 anak dengan hasil meragukan dalam aspek sosialisasi dan kemandirian. Kegiatan skrining perlu dilakukan secara kontinu di lembaga pendidikan PAUD untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan tumbuh kembang anak.

Peningkatan Kapasitas Guru Paud ‘Aisyiyah Dalam Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

“…Sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan anakanak memasuki dunia pendidikan formal, maka TK merupakan tempat yang tepat dalam pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak dalam persiapan pendidikan berikutnya (Saripudin, 2019). Peran guru TK sangatlah penting dalam proses pembelajaran untuk membantu anak mengembangkan potensi dan menstimulasi tumbuh kembang anak (Wijayanti et al, 2022).…”

“…Guru TK perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini. Banyak guru di TK kurang memahami tentang cara mendeteksi dan menginterprestasikan tumbuh kembang anak usia dini (Wijayanti et al, 2022). Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas guru TK agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini, serta menjadi salah satu upaya penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (Yuliani, 2018).Pendidikan dan pelatihan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak ini adalah program untuk mengeksplorasi strategi dan metode yang efektif dalam meningkatkan kapasitas guru TK dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini (Nopriansyah, 2020).…”

“…Minimnya pengetahuan guru TK 'Aisyiyah tentang cara memeriksa tumbuh kembang anak usia dini dapat diatasi dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pertumbuhan serta perkembangan anak, deteksi dini gangguan tumbuh kembang dan deteksi dini gangguan prilaku pada anak (Yuyun et al, 2021). Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru TK 'Aisyiyah tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dan pentingnya melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui adanya keterlambatan maupun kelainan sejak dini, sehingga intervensi untuk mengatasinya bisa segera diberikan, Sehingga diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat optimal (Wijayanti et al, 2022).…”

“…Untuk permasalahan Keterbatasan Keterampilan guru TK 'Aisyiyah dalam mendeteksi tumbuh kembang anak usia dini akan diatasi dengan pelatihan deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dengan pengukuran antropometri yang kemudian dimasukkan ke dalam kartu tinggi sehat dan buku saku deteksi perkembangan anak yang sudah dirancang dengan sederhana sesuai lembar DDST (Denver Development Screening Test) agar mudah dipahami (Wijayanti et al, 2022). Dengan melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala, maka masalah tumbuh kembang dapat terdeteksi sejak dini, sehingga dapat diatasi jika ditemukan masalah…”

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada Anak Usia Pra Sekolah

“…Deteksi dini adalah langkah pertama dalam proses asesmen. Studi sebelumnya telah menyimpulkan bahwa lembaga pendidikan anak usia dini harus menerapkan tindakan dan prosedur skrining untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan tumbuh kembang pada anak (Wijayanti et al, 2022). Orang tua dapat melakukan upaya deteksi dini pada anaknya secara mandiri, namun menurut penelitian sebelumnya disebutkan bahwa orang tua belum pernah secara mandiri menggunakan berbagai metode yang tersedia (Padila et al, 2019).…”