2015
DOI: 10.22435/bpk.v43i1.3968.47-54
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Filariasis Di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
2
0
11

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(13 citation statements)
references
References 4 publications
0
2
0
11
Order By: Relevance
“…Secara garis besar meliputi faktor sosiodemografi, kondisi lingkungan dan PSP (pengetahuan, sikap, dan perilaku). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian filariasis yaitu pengetahuan mengenai filariasis, 9,10,11,12 sikap, 13 jenis pekerjaan, 12 umur, 14 dan jenis kelamin. 12 Faktor perilaku yang telah terbukti memiliki pengaruh positif terhadap pengendalian filariasis melalui penelitian sebelumnya, yaitu praktik minum obat pencegahan filariasis setiap bulan Oktober; 12,15 kebiasaan menggunakan kawat kasa pada ventilasi; 16,17,18 kebiasaan menggunakan obat nyamuk oles; kebiasaan menggunakan baju panjang dan celana panjang saat keluar rumah malam hari; 12 serta kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Secara garis besar meliputi faktor sosiodemografi, kondisi lingkungan dan PSP (pengetahuan, sikap, dan perilaku). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian filariasis yaitu pengetahuan mengenai filariasis, 9,10,11,12 sikap, 13 jenis pekerjaan, 12 umur, 14 dan jenis kelamin. 12 Faktor perilaku yang telah terbukti memiliki pengaruh positif terhadap pengendalian filariasis melalui penelitian sebelumnya, yaitu praktik minum obat pencegahan filariasis setiap bulan Oktober; 12,15 kebiasaan menggunakan kawat kasa pada ventilasi; 16,17,18 kebiasaan menggunakan obat nyamuk oles; kebiasaan menggunakan baju panjang dan celana panjang saat keluar rumah malam hari; 12 serta kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…6 Kegagalan TAS dapat menimbulkan kerugian termasuk biaya pelaksanaan POPM ulangan. 7 Program TAS-3 di Kabupaten Kotawaringin 10 Kondisi mikrofilaremia yang ditemukan pasca POPM dan TAS dapat mengancam status eliminasi suatu daerah. Penderita dengan mikrofilaremia yang tidak ditemukan atau gagal pengobatan dapat menjadi sumber penularan bagi orang sehat di sekitarnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah mempunyai risiko 8,1 kali lebih besar untuk menderita filariasis dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki pengetahuan baik tentang filariasis. 10 Pada penelitian ini sedikit sekali yang tahu bahwa filariasis disebabkan oleh cacing dan ditularkan oleh nyamuk. Bahkan ada responden yang menganggap penyakit ini akibat keturunan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian Veridiana & Chadijah (2015), tindakan responden terhadap filariasis dalam kaitannya dengan penularan filariasis masih kurang. Sebagian besar masyarakat mempunyai kebiasaan keluar malam, tidur tidak menggunakan kelambu.…”
Section: Penggunaan Kelambuunclassified
“…Hasil penelitian Veridiana & Chadijah (2015), tindakan responden dalam kaitannya pencegahan filariasis masih kurang yaitu tidak menggunakan anti nyamuk bakar. Penelitian Agustianingsih (2013) di Kelurahan Kertoharjo diketahui bahwa responden yang menutup rapat badan (memakai baju panjang dan celana panjang) saat keluar rumah pada malam hari, terbanyak adalah dengan memakai obat anti nyamuk oles atau lotion saat keluar rumah.…”
Section: Penggunaan Obat Nyamukunclassified