Kondisi pasca pandemi covid-19, peningkatan indeks kegemaran membaca, serta tingginya penyebaran berita hoax di Indonesia harus diimbangi dengan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengembangkan budaya literasi di sekolah melalui program literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan program literasi digital dalam upaya mengembangkan budaya literasi di SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan teknik triangulasi data, sedangkan teknik analisis data, yaitu teknik analisis model Miles dan Huberman. Dalam hal pengembangan budaya literasi di sekolah, terdapat beberapa indikator literasi digital berbasis budaya sekolah yang meliputi aspek (1) Pilihan bahan bacaan berbasis digital; (2) Frekuensi peminjaman bahan bacaan berbasis digital; (3) Pemanfaatan teknologi informasi pada program kegiatan sekolah; (4) Penggunaan media digital dalam peyajian informasi sekolah; (5) Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi melalui kebijakan sekolah; dan (6) Pelayanan sekolah yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pelaksaanan program literasi dalam upaya membangun budaya literasi di SMP dapat dilakukan dengan mengintegrasikan program literasi digital ke dalam kurikulum pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai platform digital seperti e-perpustakaan (edoo), podcast, bookstagram, sistem informasi dapodik, e-rapot serta berbagai platform pembelajaran seperti Google Classroom, WhatsApp Group, Zoom, dan Google Meet