Siswa masih sulit membedakan bentuk huruf dan sulit membaca huruf konsonan yang ada di belakang. Faktor penyebab kesulitan membaca adalah dari kesulitan persepsi visual, kesulitan persepsi auditori, masalah neurologis dan Dyslexia. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis permasalahan yang terjadi pada siswa sehingga mengalami kesulitan membaca permulaan. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan angket dengan alat assessmen yang mengacu pada buku kesulitan belajar: perspektif, asessmen dan penanggulangannya. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas rendah di sekolah dasar dengan jumlah 25 peserta didik yang teridentifikasi mengalami kesulitan membaca permulaan. Metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriftif digunakan untuk menganalisis data. Hasil menunjukan assessmen perseptual yang digunakan terhadap peserta didik adalah berupa visual discrimination, figure-ground, visual closure, dan spatial relationship. Persepsi auditori berupa auditory discrimination, auditory memory serta masalah neurologis. Melalui analisis proses kegiatan pembelajaran menstimulasi peserta didik yang mengalami kesulitan membaca permulaan diperlukan kegiatan penelitian lanjutan dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran yang lebih inovatif, bergambar dan terintegrasi audio visual. Hasil penelitian ini hanya menganalisis kesulitan belajar membaca permulaan dilihat dari kegiatan dan aktifitas proses pembelajaran dan serta kebutuhan guru.