PENDAHULUANGlobalisasi, paham puritanisme, dan budaya asing membawa dampak pada menurunnya eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Globalisasi menuntut masyarakat lokal untuk berani membuka diri dan menerima masuknya budaya baru. Masuknya budaya baru dalam kehidupan masyarakat lokal yang tidak terseleksi dengan baik, nyatanya dapat menyebabkan lunturnya kearifan lokal secara perlahan. Tanpa disadari, masuknya budaya luar atau asing di Indonesia menyebabkan sifat orang Indonesia yang terkenal sopan dan ramah mulai luntur karena budaya asing tersebut tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia (Affan & Maksum, 2016;Syafrizal & Calam, 2019). Hilangnya eksistensi kearifan lokal juga dapat disebabkan oleh adanya anggapan masyarakat yang memandang kebudayaan asing lebih menarik, unik, dan praktis (Nahak, 2019;Syamsuddin, 2021).Salah satu akar atau dasar dari nasionalisme Pancasila adalah kearifan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia (Suranto, 2018). Kearifan lokal dapat menjaga kerukunan masyarakat melalui mitologi, bahasa, dan budaya. Dalam perkembangan zaman, pertarungan politik sering menyebabkan nilai-nilai kearifan lokal terguncang dan menyebabkan krisis identitas dari masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pemeliharaan dan pewarisan kearifan lokal tidaklah sederhana apabila dihadapkan dengan disrupsi teknologi dan ideologi (Pranowo dkk., 2022). Berdasarkan pemaparan-pemaparan sebelumnya ditemukan banyak faktor yang memengaruhi lunturnya nilai-nilai kearifan lokal secara perlahan, seperti globalisasi, paham puritanisme, masuknya budaya asing, paham politik. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha pelestarian kearifan lokal.Kearifan lokal dapat menjadi solusi untuk menjawab berbagai masalah dalam kebutuhan hidup manusia karena kearifan lokal mengandung gambaran cara hidup dan ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh leluhur (Fajarini, 2014). Kearifan lokal dapat berupa nyanyian, pepatah, kitab-kitab kuno, dan semboyan yang digunakan dalam kehidupan masyarakat lokal (Haryanto, 2014;Wuryandari & Rahardi, 2020). Kearifan lokal merupakan tradisi atau budaya yang berasal dari suatu daerah tertentu dan digunakan oleh masyarakat lokal sebagai pandangan hidup. Kata lokal menandai bahwa kearifan atau kebudayaan tersebut memiliki perbedaan dengan budaya lainnya dan berasal dari daerah tersebut.Makna nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah kearifan lokal perlu dikaji kembali karena terdapat nilai-nilai hidup yang tersirat di dalamnya yang diciptakan oleh leluhur. Nilai kearifan lokal merupakan nilai-nilai hidup yang terdapat dalam sebuah kearifan lokal yang masih dipertahankan dan digunakan dalam kehidupan masyarakat lokal sehari-hari. Nilai-nilai yang tersirat dalam sebuah kearifan lokal sangat bermanfaat bagi manusia, khususnya masyarakat lokal tersebut baik secara kelompok maupun perorangan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang damai, saling menghargai dan menghormati, penuh toleransi, dan dapat saling membantu. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah kearifan lokal ...