Tanah lempung yang mempunyai kuat geser yang rendah perlu distabilisasikan agar memenuhi syarat teknis untuk dijadikan sebagai tanah dasar. Dalam penelitian ini digunakan penambahan serbuk cangkang telur (SCT) dan abu tandan sawit (ATS) sebagai bahan stabilisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai index properties, pengaruh penambahan bahan stabilisasi pada tanah lempung, untuk mengetahui kadar penambahan ATS dan SCT yang efektif untuk daya dukung tanah melalui pengujian Unconfined Compression Test (UCT) dan California Bearing Ratio (CBR) laboratorium tak terendam. Penelitian ini juga diharapakan dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah ATS dan SCT yang semakin banyak di Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan klasifikasi USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis (CL) sedangkan berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6. Hasil penelitian menunjukkan berbagai variasi ATS dengan waktu pemeraman 3 (tiga) hari mengalami kenaikan dan penurunan terhadap nilai UCT dan CBR dengan presentase SCT yang tetap. Nilai UCT pada tanah asli sebesar 1,007 kg/cm² dan nilai CBR laboratorium sebesar 3,94% untuk CBR tak terendam. Dengan nilai paling maksimum terjadi pada variasi campuran 12% SCT+ 10% ATS yaitu dengan nilai SCT sebesar 2,804 kg/cm² dan dari hasil uji CBR laboratorium didapat nilai maksimum pada variasi campuran 12% SCT + 10% ATS dimana nilai CBR tak terendam (unsoaked) sebesar 7,83%. Dari hasil penelitian, variasi tanah campuran ini dapat meningkatkan stabilitas tanah sehingga dapat digunakan untuk konstruksi.