Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas serbuk biji kelor dalam menurunkan konsentrasi besi dan mangan pada larutan logam Fe dan Mn serta air intake Kalimalang sehingga serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai alternatif adsorben yang baik sesuai dengan baku mutu Permenkes No. 492 Tahun 2010 untuk air hasil adsorpsi. Air intake Kalimalang memiliki konsentrasi Fe yang cukup tinggi yaitu 5,6-6,1 mg/L dan konsentrasi Mn yaitu 0,2-0,5 mg/L yang melebihi baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 Kelas I Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Air intake Kalimalang memiliki hasil yang berbeda pada waktu pagi dan sore hari sebab beban pencemaran di sore hari lebih tinggi daripada pagi hari. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Fe dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 26,57-73,64 %. Konsentrasi optimum larutan standar Fe yaitu 20 mg/L, kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 7,44 mg/g, pH mengalami penurunan pada larutan standar logam Fe dengan pH awal 5,26-6,82 menjadi pH 5,25-5,75, larutan standar logam Mn dengan pH awal 5,80-6,63 mengalami penurunan pH menjadi 5,31-5,59, air intake Kalimalang pada pukul 09.00 WIB dengan pH awal 6,67-6,83 mengalami penurunan pH menjadi HHHGhhhhhHhhbblll 6,45-6,68, dan air intake Kalimalang pada pukul 15.00 WIB dengan pH awal 6,50-6,75 mengalami penurunan pH menjadi 6,36-6,55. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Mn dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 44,58-73,11 %. Konsentrasi optimum larutan standar Mn yaitu 2,2 mg/L dengan efisiensi adsorpsi 54,09 %, nilai kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 3,19 mg/g. Air intake Kalimalang dilakukan pengujian pada pagi dan sore hari pada parameter Fe efisiensi adsorpsinya pada pagi hari berkisar antara 70,46 - 71,53 % dan sore hari berkisar antara 69,80-70,34 %. Parameter Mn efisiensi adsorpsinya pada pagi hari yaitu 70,55-75,13 % dan sore hari 70,10-74,73 %.