Gingerol in red ginger (Zingiber officinale, Roscoe) with percolation method modified base Ginger was a spice type most widely used in various food and beverage recipes. Ginger is commonly used as a medicine at colds, indigestion, as an analgesic, anti-inflammatory, and others. Some of main components in ginger such as gingerol and shogaol are antioxidants. The purpose of this research was to isolate the red-gingerol in ginger rhizome and to identify. Metode used was extraction process by using percolation with ethanol solvent at room temperature, followed by isolation of gingerol by adding KOH solution at concentrations of 0, 1N, 0.5 N; 1.0 N. Furthermore, the extracted of compounds were identified using TLC and GC-MS.Based on the research result and identification had been carried out on samples of red ginger, it could be concluded that the water content of red ginger samples were 9.70%, with levels of 8.72% oleoresin. The weight of crude gingerol obtained in 1.0 N KOH concentration was to 0.61 g, while the concentration of KOH that produces greatest gingerol was 0.5 N, which amounted of 6.13%. The other peak than the gingerol peak suggested that the isolation was not pure yet. Homovanilil alcohol compounds was always in the greatest prosentase, which was 22%, followed by shogaol compounds of 4.30% . Ion with a value 137 of m / e: was the highest ions to be formed and the most stable ion Most compounds isolated by KOH were phenolic compounds groups, such as gingerol, shogaol and homovanilil alcohol.Keywords: red ginger, gingerol, extraction, TLC, GC-MS ABSTRAK Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, anti-inflamasi, dan lain-lain. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol dan shogaol bersifat antioksidan. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengisolasi gingerol pada rimpang jahe merah secara optimum dan mengidentifikasinya.Metode penelitian yang digunakan meliputi proses ekstraksi jahe merah dengan menggunakan teknik ekstraksi perkolasi suhu ruang dengan pelarut etanol, dilanjutkan dengan isolasi gingerol dengan penambahan larutan KOH pada konsentrasi 0,1N; 0,5N; 1,0N. Selanjutnya senyawa hasil ekstraksi diidentifikasi dengan menggunakan TLC dan GC-MS. Berdasarkan hasil penelitian dan identifikasi yang telah dilakukan pada sample jahe merah, dapat disimpulkan bahwa kadar air sampel jahe merah yang diteliti adalah sebesar 9,70%, dengan kadar oleoresin sebesar 8,72%. Bobot kasar gingerol terbesar diperoleh pada konsentrasi KOH 1,0N yaitu sebesar 0,61g, sedangkan konsentrasi KOH yang menghasilkan %kemelimpahan gingerol terbesar adalah pada konsentrasi 0,5N, yaitu sebesar 6,13%. Adanya puncak lain selain gingerol menunjukkan bahwa hasil isolasi belum murni. Senyawa homovanilil alkohol selalu terdapat dengan %kemelimpahan terbesar pada setiap sample, yakni 22%, diikuti senyawa shogaol sebesar 4,30%. Ion dengan nilai m/e : 137 adalah ion yang paling banyak terbentuk dan merupakan ion yang stabil. Sebagian besar senyawa yang terisolasi oleh KOH adalah senyawa golongan fenol, seperti gingerol, shogaol dan homovanilil alkohol.Kata kunci : jahe merah, gingerol, ekstraksi, TLC, GC-MS
Effect of Concentration of Pectin in Different Temperature and Storage Time on Characteristics of Skin Moisturizing The use of pectin as a substituent a synthetic material in the manufacture of skin moisturizers can support the reuse of natural ingredients for skin care . This study aimed to obtain optimum concentrations in the preparation of skin moisturizers and to see the characteristics of skin moisturizer with the addition of the pectin concentration . The result showed the optimum concentration of pectin in the preparation of moisturizing the skin with a concentration of 0.05 % with a characteristic appearance ( viscosity ) was most preferably , the pH value of 7.08 ; a specific gravity of 0.98 g / ml ; viscosity of 2229 cP , emulsion stability of 100 % , and there was no microbial contamination in accordance with the standard of quality of skin moisturizersKeyword:. Pectin, concentration, characteristics, skin moisturizing ABSTRAK Penggunaan pektin sebagai pensubstitusi bahan sintetik dalam pembuatan pelembab kulit dapat mendukung penggunaan kembali bahan-bahan alami untuk perawatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum dalam sediaan pelembab kulit dan mempelajari karakteristik pelembab kulit dengan penambahan konsentrasi pektin. Hasil penelitian didapatkan konsentrasi optimum pektin dalam sediaan pelembab kulit dengan konsentrasi 0,05 % dengan karakteristik penampakan (kekentalan) yang paling disukai, nilai pH 7,08; bobot jenis 0,98 g/ml; viskositas 2229 cP, stabilitas emulsi 100 %, dan tidak terdapat cemaran mikroba sesuai dengan syarat mutu pelembab kulit..Kata kunci: Pektin, konsentrasi, karakteristik, pelembab kulit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas serbuk biji kelor dalam menurunkan konsentrasi besi dan mangan pada larutan logam Fe dan Mn serta air intake Kalimalang sehingga serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai alternatif adsorben yang baik sesuai dengan baku mutu Permenkes No. 492 Tahun 2010 untuk air hasil adsorpsi. Air intake Kalimalang memiliki konsentrasi Fe yang cukup tinggi yaitu 5,6-6,1 mg/L dan konsentrasi Mn yaitu 0,2-0,5 mg/L yang melebihi baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 Kelas I Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Air intake Kalimalang memiliki hasil yang berbeda pada waktu pagi dan sore hari sebab beban pencemaran di sore hari lebih tinggi daripada pagi hari. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Fe dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 26,57-73,64 %. Konsentrasi optimum larutan standar Fe yaitu 20 mg/L, kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 7,44 mg/g, pH mengalami penurunan pada larutan standar logam Fe dengan pH awal 5,26-6,82 menjadi pH 5,25-5,75, larutan standar logam Mn dengan pH awal 5,80-6,63 mengalami penurunan pH menjadi 5,31-5,59, air intake Kalimalang pada pukul 09.00 WIB dengan pH awal 6,67-6,83 mengalami penurunan pH menjadi HHHGhhhhhHhhbblll 6,45-6,68, dan air intake Kalimalang pada pukul 15.00 WIB dengan pH awal 6,50-6,75 mengalami penurunan pH menjadi 6,36-6,55. Serbuk biji kelor dapat menurunkan konsentrasi Mn dengan hasil efisiensi adsorpsi berkisar antara 44,58-73,11 %. Konsentrasi optimum larutan standar Mn yaitu 2,2 mg/L dengan efisiensi adsorpsi 54,09 %, nilai kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 3,19 mg/g. Air intake Kalimalang dilakukan pengujian pada pagi dan sore hari pada parameter Fe efisiensi adsorpsinya pada pagi hari berkisar antara 70,46 - 71,53 % dan sore hari berkisar antara 69,80-70,34 %. Parameter Mn efisiensi adsorpsinya pada pagi hari yaitu 70,55-75,13 % dan sore hari 70,10-74,73 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.