2020
DOI: 10.30599/jti.v12i2.667
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengukuran Tingkat Polusi Cahaya dan Awal Waktu Subuh di OIF UMSU dengan Menggunakan Sky Quality Meter

Abstract: Polusi cahaya merupakan masalah utama bagi kegiatan observasi di observatorium. Karena itu Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) perlu mengukur tingkat polusi cahaya demi kelancaran observasi. Polusi cahaya dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kecerahan langit malam menggunakan Sky Quality Meter (SQM). Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. SQM dipasang pada tiga arah yaitu zenit, 45o timur dan ufuk timur. Nilai kecerahan langit untuk SQM yang diarahkan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3
3

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 15 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Citra visual dari tujuh fase bulan yang terlihat di langit pada waktu yang berbeda, dipotret menggunakan kamera lapangan SONY DSC-H300 dengan cara mengatur auto fokus dan pencahayaan ke mode minimum (-2 EV) dan selanjutnya mengaktifkan mode perbesaran gambar maksimum (optical zoom 30x) yang hasilnya ditunjukan pada Tabel 1. Pengaturan fokus dan perbesaran maksimal dilakukan untuk meningkatkan posibilitas kesuksesan pengamatan dan meminimalisir gangguan seperti polusi cahaya dan kelembaban atmosfer saat lensa kamera diarahkan tepat ke permukaan bulan (Rakhmadi et al, 2020). Citra visual dari penampakan bulan pada kolom tiga menunjukan bentuk permukaan bulan yang berbeda di setiap waktu saat dilihat dari bumi sebagai akibat dari perubahan posisi relatif bulan terhadap bumi dan matahari (Raisal, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Citra Visual Fase-fase Bulanunclassified
“…Citra visual dari tujuh fase bulan yang terlihat di langit pada waktu yang berbeda, dipotret menggunakan kamera lapangan SONY DSC-H300 dengan cara mengatur auto fokus dan pencahayaan ke mode minimum (-2 EV) dan selanjutnya mengaktifkan mode perbesaran gambar maksimum (optical zoom 30x) yang hasilnya ditunjukan pada Tabel 1. Pengaturan fokus dan perbesaran maksimal dilakukan untuk meningkatkan posibilitas kesuksesan pengamatan dan meminimalisir gangguan seperti polusi cahaya dan kelembaban atmosfer saat lensa kamera diarahkan tepat ke permukaan bulan (Rakhmadi et al, 2020). Citra visual dari penampakan bulan pada kolom tiga menunjukan bentuk permukaan bulan yang berbeda di setiap waktu saat dilihat dari bumi sebagai akibat dari perubahan posisi relatif bulan terhadap bumi dan matahari (Raisal, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Citra Visual Fase-fase Bulanunclassified
“…According to the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, the start of Fajr prayer in Indonesia is when the sun is at -20 degrees (below the eastern horizon). The issue has re-emerged from several studies presented in various papers in the form of proceedings, journals, and books [3] [4] [5]. One of the studies said that the beginning of Fajr prayer should be when the solar depression angle is at -18 degrees.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…The above argument hints at the importance of a deeper study of the causes of the emergence of such prolonged polemics with appropriate analytical methods. Although research on the beginning of fajr time has been widely done (Ardi, 2020;Herdiwijaya, 2017;Kurniawan & Riyadi, 2021;Rakhmadi, Setiawan, & Raisal, 2020), both scientifically and based on the perspective of sharia, there has been no more specific research examining the determination of the early appearance of fajr ṣādiq as a marker of the entry of the fajr prayer time based on the basic principles of sharia. Asyisya (2017), focused his research on sharia's naṣ and the interpretation of scholars in strengthening the prayer schedule that has been used so far in various Muslimpopulated countries, especially in Morocco, as a rebuttal to the arguments of contemporary researchers and scholars who oppose the schedule and reveal things that are considered as their misunderstandings.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%