Masyarakat Desa Duko Timur memiliki home industry tahu yang menghasilkan limbah padat dan cair, terutama ampas tahu. Namun, pengolahan limbah padat, terutama ampas tahu, masih belum optimal. Sebanyak 70% limbah padat berasal dari ampas tahu, saat ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan nilai jual rendah. Padahal, ampas tahu memiliki nilai gizi tinggi dan berpotensi diolah kembali menjadi bahan makanan. Pendampingan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi produk krupuk dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Mitra pengabdian terdiri dari satu pelaku home industry tahu, 25 anggota PKK, dan 2 aparatur desa setempat. Pendekatan yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) dengan menggali aset desa. Mulai dari produksi hingga pemasaran. pendampingan ini melibatkan sinergi komunitas, pengetahuan baru, kreativitas desain produk, dan pemasaran yang efektif. Hasilnya, melalui program terencana, tim pendampingan dan PKK berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Duko Timur dengan mengelola limbah ampas tahu menjadi krupuk, membantu masyarakat meningkatkan kualitas pendapatan mereka.