Peningkatan kemampuan kain sintetik untuk memproteksi efek negatif radiasi ultraviolet (UV) dapat diperoleh dengan proses penyempurnaan menggunakan nanopartikel seng oksida (ZnO). Teknologi konvensional yang menggunakan modifikasi permukaan dengan penyempurnaan basah ataupun teknologi plasma sebagian besar memiliki kekurangan, terutama dalam hal durabilitas sifat fungsional. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan durability sifat fungsional kain adalah melalui pembuatan filamen dengan metode pemintalan leleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan filamen yang memiliki sifat antiUV dan durability yang lebih baik daripada proses pad-dry-cure (rendam peras-pengeringan-pemanasawetan). Pembuatan filamen fungsional anti ultraviolet diawali dengan pembuatan campuran nanopartikel seng oksida dan chip polipropilena dengan variasi konsentrasi nanopartikel ZnO sebelum diproses pada mesin pemintalan leleh skala laboratorium. Metode pencampuran chip polipropilena dan nanopartikel ZnO yang digunakan adalah bikomponen dengan penampang filamen core and sheath. Evaluasi dan karakterisasi dilakukan terhadap morfologi filamen, nomor benang, dan kekuatan tarik benang serta performa antiUV melalui pengukuran ultraviolet protection factor (UPF). Hasil penelitian pada filamen dengan konsentrasi nanopartikel ZnO mulai dari 0 -1% menunjukkan peningkatan nilai UPF mulai dari 87-241% dan penurunan kekuatan tarik benang mulai dari 7,4-15,4%. Performa terbaik didapatkan pada filamen dengan konsentrasi nanopartikel ZnO 0,75% yang memiliki hasil UPF kain sebesar 8,2, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kain hasil penyempurnaan menggunakan proses pad-dry-cure yang hanya memiliki nilai 3,9.