Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan pestisida kimia untuk menangani hama dan penyakit pada komoditas yang mereka tanam. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai alternatif biopestisida yang ramah lingkungan diantaranya adalah daun belimbing wuluh. ketersedian yang banyak dan kemudahan untuk mendapatkan daun belimbing wuluh terutama di Aceh secara umum dan di Kota Langsa secara khusus menjadikan potensi tersendiri untuk dijadikan biopestisida yang dapat digunakan oleh petani di Kota Langsa terutama bagi petani sayur- sayuran.
Kelompok tani yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) “Nanas Madu”. KWT “Nanas Madu”. Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan, terungkap bahwa belum banyak petani yang menyadari bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida kimia dalam jangka waktu yang lama. Mereka juga belum mengetahui adanya pestisida hayati yang jauh lebih murah dan tidak berbahaya dimana proses pembuatannya sangat mudah. Di desa Buket Meutuah belum tersedia alternatif pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan, sehingga para petani sangat tergantung dan mengandalkan pestisida kimiawi dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan SDM para petani sayur serta belum adanya teknologi perbanyakan dan pembuatan biopestisida berbahan hayati yang aman, efektif dan ramah lingkungan.