Artikel ini bertujuan untuk menelaah nilai-nilai kearifan lokal simbol Batang Garing dari suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah sebagai sumber belajar peduli lingkungan. Serta mewariskan pengetahuan kepada peserta didik mengenai simbol Batang Garing yang memuat nilai-nilai lingkungan hidup agar mereka tetap sadar dan peduli terhadap lingkungan hidup meskipun hidup pada jaman modern. Penulis mengunakan studi kepustakaan atau library research, yakni studi yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan?bahan pustaka yang relevan. Simbol Batang Garing atau Batang Haring yang diartikan sebagai Pohon Kehidupan yang merupakan lambang keseimbangan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Sumber belajar merupakan semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. Nilai karakter pada simbol Batang Garing dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa serta budaya di lingkungan sekitar sekolah. Proses pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan beberapa media, seperti film dan foto yang berisi dari materi kearifan lokal dan data-data tentang kerusakan alam, hutan maupun bencana di beberapa daerah. Peduli lingkungan merupakan salah satu bagian dari rumusan pendidikan karakter yang dapat dibentuk melalui penanaman nilai-nilai kearifan lokal. Penanaman karakter peduli lingkungan berdasarkan simbol Batang Garing dapat diinternalisasikan sebagai penyatuan nilai-nilai dalam diri seseorang dengan menyesuaikan keyakinan, sikap, praktik dan aturan-aturan