Pembelajaran tari anak yang berbasis pada kearifan lokal di sekolah sangat penting untuk meningkatkan pendidikan karakter dengan mengiinternalisasi nilai- nilai Tri-Silas (silih asah, silih asih, silih asuh) pada diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pembelajaran dan nilai-nilai Tri-Silas yang terdapat pada Tari Anak yang dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah. Data kualitatif diperoleh dengan cara mengobservasi dari 52 siswa serta melakukan wawancara yang mendalam pada 1 orang guru mengenai pembelajaran tari anak yang berbasis pada budaya lokal sebagai data kualitatif. Data kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dan dianalisis dengan menggunakan Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik atas dasar Uji efektivitas menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terinternalisasinya nilai-nilai Tri-Silas pada anak melalui pembelajaran tari anak dengan cara belajar secara kelompok, bergotong royong, bersemangat, jujur, ikhlas, saling membantu dan berempati. Mengenalkan tari anak pada siswa merupakan cara yang efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai Tri-Silas.
Education to build the character of the nation has become a necessity for the Indonesian people who have 540 ethnicities with their respective local wisdom. Cultural diversity is both a force and a challenge to face the era of globalization and industry era 4.0. Deep understanding of local wisdom in each ethnicity will build the character of Indonesian students who have cultural awareness, intelligence and resilience.
(sultan, ulama, ulleebalang), and leadership in the dance (syekh, aneuksyahi, apiet) ABSTRAKArtikel ini adalah kajian Etnokoreologi yang dipadu dengan sosiologi dan folklore yang digunakan untuk menganalisis tari Rampoe yang merupakan tarian kolektif dari lima tarian Aceh, yaitu Seudati, Pho, Laweut, Ratoh Duek dan Saman. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan karakteristik masyarakat Aceh serta keterkaitannya antara struktur pemerintahan adat dan kepemimpinan dalam tari, serta keterkaitan antara pola tatanan masyarakat dan esensi syair maupun gerak tari Rampoe. Untuk itu dibutuhkan analisis yang tajam terhadap teks dan konteks pada tarinya. Penelitian kualitatif ini, membuktikan hasil, bahwa: (1) bentuk kepemimpinan tari diadopsi dari pemerintahan adat, (2) sifat masyarakat Aceh yang tegas, memiliki harga diri yang tinggi, kompak, setia kawan, menjunjung nilai-nilai persaudaraan, dan pantang menyerah, tercermin dalam esensi gerak dan syair pada tari Rampoe.Kata kunci: tari rampoe, etnokoreologi, karakteristik masyarakat Aceh
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai keteladanan social dalam pantun Pajajaran Bogor yang terdapat pada potensi adat dan budaya Sunda yang berada di kota Sukabumi dalam Upacara adat malam bakti Purnamasari. Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap sebuah Kabuyutan yang tetap menjaga dan melestarikan nilai religiusitas upacara adat masyarakat Sunda, berbeda dengan upacara adat lainnya upacara Purnamasari ini masih tetap menjaga fungsi ritual tanpa adanya pergeseran fungsi ke dalam hiburan ataupun pertunjukan upaya mengungkap sejumlah jawaban masalah penelitan digunakan pendekatan disiplin ilmu etnografi dan performance studies untuk mengkaji teks dan konteks yang terdapat dalam upacara adat malam bakti Purnamasari. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara adat malam Purnasari yang dilaksanakan oleh masayarakat Sukabumi memiliki nilai-nilai keteladanan sosial. Hasil penelitian ini memberikan sebuah kesimpulan tentang nilai keteladan sosial dalam Pantun Pajajaran Bogor dijadikan pijakan pelaksanaan para pelaku dalam kegiatan upacara adat malam bakti Purnamasari yang diterapkan oleh sebagai invividu masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
This study aims to instill the value of local culture, especially the values of Hadih Maja consisting of cooperation, loyalty, responsibility, which nearly disappeared from the students' knowledge and life. This study consists of two stages, namely studying the dance using the theories of Ethnocoreology, Folklore, and learning implementation using the Contextual Teaching and Learning model. The results showed that the social values of Hadih Maja, were cooperation, loyalty, and responsibility. The values were then implemented through the learning of Tarek Pukat ethnic dance. This study uses the Mix Method with qualitative and quantitative approaches. Qualitatively, Descriptive Analysis was used to study the dance; while quantitatively, Action Research was carried out in three cycles consisting of four meetings. This study produced a model of instilling local cultural values through ethnic dance learning. Based on the conducted learning process, there was a significant increase in students in each cycle. This was shown in their change of attitude in their daily lives as they have more social sense by caring and helping each other.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.