Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) untuk meningkatkan literasi sains siswa. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pembelajaran. Metode penelitian ini adalah Research and Development yang terdiri dari tiga tahap yaitu pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Pada tahap pendefinisian dilakukan persiapan studi awal. Pada tahap perancangan dilakukan untuk menentukan indikator, tujuan pembelajaran dan analisis materi laju reaksi. Pada tahap pengembangan dilakukan pengembangan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP dan LKS pembelajaran dengan menggunakan model STS dengan sintak ekplorasi, pembentukan dan pengembangan konsep, aplikasi konsep, pemantapan dan penilaian. Selanjutnya akan diuji kelayakannya oleh dua orang dosen validator dan dua orang guru kimia SMA. RPP dan LKS pembelajaran dikembangkan untuk meningkatkan literasi sains yang mencakup ketiga aspek yaitu aspek konteks sains, konten sains dan proses sains. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan memiliki kelayakan yang tinggi dengan rata-rata nilai Aiken's V untuk RPP yaitu 0,697 dan untuk LKS yaitu 0,644. Dengan demikian, perangkat pembelajaran menggunakan model STS dapat digunakan khususnya pada materi laju reaksi kimia.
Kata kunci: model STS, literasi sains, laju reaksi
PENDAHULUANStandar proses pendidikan dasar dan menengah pada kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Kemdikbud, 2013). Kompetensi mata pelajaran kimia menurut Kurikulum 2013 mancangkup aspek produk, proses, dan sikap. Kompentensi produk meliputi penguasaan terhadap materi yang diajarkan. Kompetensi proses yaitu berupa keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan konkret. Keterampilan abstrak, yaitu: menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Adapun keterampilan konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Kompetensi sikap meliputi sikap spiritual dan sosial (BSNP, 2006: 177).Hasil observasi yang dilakukan di SMAN 2 Banguntapan dan SMAN 1 Pleret pada proses pembelajaran kimia materi termokimia, proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sebagai sumber belajar. Guru lebih menekankan pada proses penyelesaian soal-soal dan latihan soal Ujian Nasional (UN). Siswa terkadang melakukan diskusi dan tanya jawab, namun aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dua orang guru kimia, sebagian besar proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Pembelajaran kimia kurang melatihkan siswa untuk dapat menggunakan Orbital: Jurnal Pe...