2018
DOI: 10.29103/averrous.v3i1.452
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Akurasi Pemeriksaan Metode Direct Slide Dengan Metode Kato-Katz Pada Infeksi Kecacingan

Abstract: Infeksi cacing yang sering terjadi pada anak-anak adalah cacing jenis soil-transmitted. Soil transmitted helminth (STH) merupakan cacing golongan Nematoda, khususnya yang berhabitat di intestinal. Pemeriksaan infeksi kecacingan dapat dilakukan secara kualitatif  dan kuantitatif. Pemeriksaan kualitatif yang sering digunakan adalah metode direct slide, sedangkan pemeriksaan kuantitatif yang sering digunakan adalah metode Kato Katz. Metode direct slide cepat dan baik untuk infeksi berat, tetapi untuk infeksi yang… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
4
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 6 publications
1
4
0
3
Order By: Relevance
“…Ini konsisten dengan sebagian besar penelitian tentang prevalensi Soil Transmitted Helminths di banyak negara termasuk Indonesia yang menunjukkan bahwa memang prevalensi spesies ini tertinggi Regina et al (2018). Hasil tersebut berimbang dengan penelitian Sofia (2018) yang menunjukkan persentase infeksi Ascaris lumbricoides didapatkan hasil yang lebih tinggi (70-84%) daripada dengan persentase jenis Soil Transmitted Helminths lainnya. Dan juga pada penelitian ini berimbang dengan penelitian Triani et al (2021) yang membuktikan prevalensi Ascaris lumbricoides lebih tinggi (87%) daripada prevalensi Trichuris trichiura (72%), dan prevalensi hookworm (59%).…”
Section: Metodeunclassified
“…Ini konsisten dengan sebagian besar penelitian tentang prevalensi Soil Transmitted Helminths di banyak negara termasuk Indonesia yang menunjukkan bahwa memang prevalensi spesies ini tertinggi Regina et al (2018). Hasil tersebut berimbang dengan penelitian Sofia (2018) yang menunjukkan persentase infeksi Ascaris lumbricoides didapatkan hasil yang lebih tinggi (70-84%) daripada dengan persentase jenis Soil Transmitted Helminths lainnya. Dan juga pada penelitian ini berimbang dengan penelitian Triani et al (2021) yang membuktikan prevalensi Ascaris lumbricoides lebih tinggi (87%) daripada prevalensi Trichuris trichiura (72%), dan prevalensi hookworm (59%).…”
Section: Metodeunclassified
“…Unsur lain ini yang menyebabkan telur sulit ditemukan dan apabila preparat terlalu tipis, preparat cepat kering sehingga telur mengalami kerusakan. Metode direct slide ini cepat dan baik untuk infeksi berat, tetapi untuk infeksi yang ringan sulit ditemukan telur-telurnya (Sofia R, 2017). Penggunaan eosin pada penelitian ini dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telurtelur cacing dengan kotoran disekitarnya.…”
Section: Hasilunclassified
“…[5] Children are at risk of getting soil-transmitted helminths (STH) infection because children's activities often come into contact with the soil where the worms grow and develop. [6] In Indonesia, until 2013, a survey of helminthiasis infections in primary school children showed figures ranging from 0% to 85.9% (survey in 175 districts/cities) with an average prevalence of 28.12%. [7] The largest age group that is infected is at the age of 6-12 years or the primary school level.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…[7] The largest age group that is infected is at the age of 6-12 years or the primary school level. [6] Parasitic infections in primary school students can occur in several ways, through contaminated food or drink, or being ingested through the hands after handling soil containing the infective egg, or in other ways, infective larvae in the soil penetrate through intact foot's skin. [8] Clean and healthy living behaviors are factors that affect individual health.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%