The Bintan Strait is an area where some of the community's activities are influenced by tidal phenomena, such as; sea transportation for shipping, crossing, and traditional fishing. This study aims to analyze the characteristics of the tide include; sea level elevation, harmonic constant value, tidal type and tidal forecast for the next year. The calculation of the harmonic constants is carried out using the Admiralty and Least Square methods. This research has been carried out from March to July 2021. Primary data collection of high water level is carried out with the Tide Master instrument for 7 days. In addition to primary data, secondary data used for 22 days of high water levels from BIG (Geospatial Information Agency). The Admitralty and Least Square methods are operated using Microsoft Excel software, while for tidal forecasting analysis using MIKE21 and World Tides software. The results show that the Formzahl Admiralty and Least Square numbers are 0.35 and 0.97, respectively, with the types of tides being mixed tide prevailing semidiurnal. The MSL values for each method of Admiralty and Least Square obtained values of 154.11 cm and 118.37 cm, MHWL = 233.47 and 268.31, LLWL = 43.11 and 254.56, MHWS = 230.22 and 215, 52, MLWS= 78.01 and 21.22, MLWL= 74.75 and -31.57. The results of the forecasting test for the next 3, 6 and 12 months using the Admiralty method produced the smallest RMSE of 0.664.Keywords: Admiralty, Least Square, Tides, Bintan straitABSTRAKSelat Bintan merupakan sebuah daerah dimana sebagian aktivitas masyarakatnya dipengaruhi fenomena pasang surut, seperti; transportasi laut untuk keperluan pelayaran, penyeberangan, maupun penangkapan ikan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pasut meliputi; elevasi muka air laut, nilai konstanta harmonic, tipe pasut dan peramalan pasang surut untuk satu tahun kedepan. Perhitungan konstanta harmonik dilakukan dengan metode Admiralty dan Least Square. Penelitian ini telah dilakasanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2021. Pengumpulan data primer tinggi level muka air dilakukan dengan istrumen Tide Master selama 7 hari. Selain data primer digunakan data sekunder tinggi level air selama 22 hari berasal dari BIG (Badan Informasi Geospasial). Metode Admitralty dan Least Square dioperasionalkan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, sedangkan untuk analisis peramalan pasut menggunakan perangkat lunak MIKE21 dan World Tides. Hasil penelitian menunjukkan bilangan Formzahl Admiralty dan Least Square masing-masing sebesar 0.35 dan 0.97 dengan tipe pasang surut keduanya adalah campuran condong keharian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal). Nilai MSL untuk masing-masing metode Admiralty dan Least Square diperoleh nilai sebesar 154.11 cm dan 118,37 cm, MHWL= 233,47 dan 268,31, LLWL= 43,11 dan 254,56, MHWS= 230,22 dan 215,52, MLWS= 78,01 dan 21,22, MLWL= 74,75 dan -31,57. Hasil uji peramalan pada waktu 3, 6 dan 12 bulan kedepan pada metode Admiralty menghasilkan RMSE terkecil sebesar 0,664. Kata kunci: Admiralty, Least Square, Pasang surut, Selat Bintan