Salah satu faktor siswa tunanetra dapat disebabkan sejak lahir. Siswa tunenetra kurang mendapatkan kesempatan terlibat dalam berbagai aspek dalam kehidupan, khususnya dalam kegiatan olahraga. Walaupun siswa tunantera tetap mengikuti kegiatan olahraga, bagaimana resiliensi mereka agar tetap mengikuti kegiatan olahhraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resiliensi siswa tunanetra dari lahir dalam berolahraga di Sekolah Luar Biasa (SLB). Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Partisipan terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pendidikan jasmani, guru kelas, dan 2 siswa tunanetra dari lahir di SLB Negeri A Citereup Kota Cimahi, sehingga partisipan yang terlibat sebanyak 5 orang partisipan. Instrummen penelitian menggunakan wawancara dan observasi. Analisi data di bantu dengan menggunakan aplikasi NVivo 12 Plus. Hasil penelitian menyatakan bahwa resiliensi siswa tunanetra dalam kegiatan olahraga hanya sebatas mengikuti instruksi dan tidak memenuhi rekomendasi aktivitas fisik. Untuk menjaga agar siswa tunanetra mau berolahraga dengan memberikan nasihat, motivasi, bimbingan konseling secara individu, dan melakukan kegiatan olahraga di waktu luang.