2012
DOI: 10.15294/komunitas.v4i1.2392
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perencanaan Partisipasi Lokal: Pengalaman Advokasi Participatory Budgeting LSM Di Yogyakarta

Abstract: Pelaksanaan pembangunan dikatakan berhasil bila mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang peran serta warga masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran APBD di daerahnya masing-masing melalui advokasi yang dilakukan oleh NGO. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan dapat terwujud salah satunya den… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Penjaminan kebutuhan diselesaikan dalam diskusi terbuka dan terjadi secara rutin dan konsisten dengan berfokus pada prinsip partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas. Pemerintah setempat memfasilitasi ruang diskusi dan memberikan dukungan kepada masyarakat terkait dengan rencana pelaksanaan distribusi keuangan (Salahudin, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penjaminan kebutuhan diselesaikan dalam diskusi terbuka dan terjadi secara rutin dan konsisten dengan berfokus pada prinsip partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas. Pemerintah setempat memfasilitasi ruang diskusi dan memberikan dukungan kepada masyarakat terkait dengan rencana pelaksanaan distribusi keuangan (Salahudin, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…An intervention project to empower level of participation affirms the call to the presence of civil society. Such affirmation was made by Pratiwi (2012) studying participatory planning in Gunung Kidul District and Bantul District in Yogyakarta Special Region. Pratiwi described a success story of intervention activity by voluntary association called REWANG, as follows "the outcome of our intervention project has made a noteworthy achievement and brought with it some lessons: some efforts to improve planning and budgeting mechanism and procedure require that there should be segments of citizens who are active and organized citizens, possessing capacity in terms of sufficient knowledge and skills, and who are keen on choosing sound strategies for educating citizens" (Pratiwi, 2012;35).…”
Section: The Role Of Voluntary Associationsmentioning
confidence: 99%
“…Yang membedakan hanya pada tekanan dan tuntutan yang lebih besar dari semua pihak sebagai konsekuensi peningkatan anggaran yang signifikan sebagaimana diatur dalam UU Desa. Desa diharapkan mampu menyusun anggaran, melaksanakan, dan mempertanggun jawabkan secara lebih akuntabel, transparan, dan partisipatif, dalam tujuannya untuk meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat dengan anggaran yang besar (Pratiwi, 2012;Sujito, 2013). Pemerintah Desa diharapkan mampu menciptakan sinergi dengan lembaga desa yang ada (BPD, LPM, Organisasi lokal desa lainnya) yang secara formal menjadi saluran partisipasi masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified