Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul mata kuliah penilaian pembelajaran sosiologi berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills). Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan 4-D model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang dimodifikasi menjadi 3-D model meliputi: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Instrumen penelitian menggunakan lembar validasi ahli dan angket respon mahasiswa. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) berdasarkan penilaian ahli materi mencakup aspek struktur modul, organisasi penulisan materi, dan bahasa, prosentase skor sebesar 83,33 yang artinya modul sangat layak digunakan. 2) berdasarkan angket respon mahasiswa, rata-rata skor sebesar 83,89 yang berarti modul sangat layak digunakan sebagai bahan ajar praktik penyusunan instrumen penilaian HOTS.
Penelitian ini dilatarbelakangi pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 11 Yogyakarta yang kurang variatif dalam menerapkan metode. Selain itu, penentuan metode kurang memperhatikan aspek tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan kondisi peserta didik. Penerapan metode GI ini didukung dengan penerapan media Google Classroom. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran GI untuk meningkatkan kompetensi investigasi kelompok pada siswa kelas XI IPS 1.Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dalam dua siklus dengan alokasi waktu masing-masing tiga pertemuan pada setiap siklus. Subjek penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas XI IPS 1 dan objek penelitian ini adalah kompetensi investigasi kelompok. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, angket, dan proyek. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru, sementara sumber data sekunder adalah data administrasi sekolah. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan validitas proses, yaitu mengetahui kesamaan data antara tiga instrumen.Hasil penelitian ini menunjukkan peserta didik dapat mencapai kompetensi investigasi kelompok pada siklus I dan terjadi peningkatan pada siklus II. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi pembelajaran sesuai dengan sintaks dan peserta didik memenuhi indikator kompetensi investigasi kelompok. Selain itu, untuk hasil angket rata-rata kelas peserta didik siklus I sebesar 71% atau kategori B (baik) dan pada siklus II meningkat 13% menjadi sebesar 84% atau kategori A (sangat baik). Selain itu, sebagai data pendukung, hasil angket guru siklus I sebesar 79,16% atau kategori B (baik) dan meningkat 8,7% pada siklus II menjadi sebesar 92,70% atau kategori A (sangat baik). Sementara itu, untuk hasil proyek rata-rata kelas peserta didik menunjukkan pada siklus I mencapai 83 dan meningkat pada siklus II menjadi 87. Kelebihan penelitian ini adalah kompetensi investigasi kelompok peserta didik meningkat dan memberikan pengalaman belajar bermakna. Sementara itu, kendala penelitian ini adalah keterbatasan waktu dan koneksi internet yang kurang stabil.
<p>In fulfilling the needs of human life people exchange each other, even almost in all human behavior. This study examines the patterns of interaction and behavior in groups of fishermen. Behavior which is a social phenomenon born of the expectation of something back in return when performing an action.This research located in Keburuhan village, Ngombol district, Purworejo regency. The researcher used qualitative method with descriptive qualitative approach. In conjuction with the aims of the research, the reasearcher applied random purposive sampling technique to choose the informan based on the determined criteria: work distribution criteria. The data collecting techniques used in this research were semi-structured in-depth interview and observation. The validity and the reliability of the data were gained by means of triangulation. The data analysis process used interactive analysis developed by Miles and Huberman.The result of the reserach shown that in the daily life of Udang Jaya fisherman group there was primary interactional relationship among the group members. The relationship pattern which occured was based on working relation which aimed at economical exchange as well as social relation which aimed at social exchange.<br /><strong>Keywords</strong>: Interaction, Fisherman, Exchange Behavior</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong><br />Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia saling mempertukarkan sesuatu, bahkan hampir semua perilaku manusia didorong oleh perilaku pertukaran. Penelitian ini memngkaji tentang pola interaksi dan perilaku pertukaran dalam konteks kelompok nelayan. Perilaku pertukaran merupakan fenomena sosial yang lahir dari adanya pengharapan kembali sesuatu sebagai imbalan ketika orang melakukan suatu tindakan. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik random purposive sampling untuk memilih informan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan yaitu kriteria pembagian kerja. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui in-depth interview secara semi terstruktur dan juga melalui observasi. Validitas dan reliabilitas data pada penelitian ini diperkuat dengan triangulasi data. Proses analisis data menggunakan konsep analisis Miles dan Huberman.Hasil Hasil Hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa dalam keseharian kehidupan kelompok nelayan Udang Jaya terjalin hubungan interaksional antar anggota serta anggota dengan kelompok yang sifatnya primer.Pola-pola hubungan yang timbul dalam keseharian kehidupan kelompok nelayan Udang Jaya berupa hubungan pekerjaan yang didasarkan pada relasi kerja yang mengarah pada pertukaran ekonomi, serta hubungan sosial yang didasarkan pada relasi sosial yang mengarah pada pertukaran sosial.<br />Kata Kunci: Interaksi, Kelompok Nelayan, Perilaku Pertukaran</p>
Yogyakarta Special Region in 2012 had the highest percentage of elderly population in Indonesia (13.04%), in 2020 it is predicted to reach 14.7%, and in 2030 it will reach 19.5%. The government in Yogyakarta Special Region needs to make a responsive policy of the increase in number of elderly people, considering that the elderly with various problems faced will become vulnerable in the event of a disaster. This study aims to develop a disaster management strategy oriented to social protection for the elderly in emergency. The research focused on Yogyakarta Special Region with the main consideration that Yogyakarta Special Region has the highest proportion of elderly people in Indonesia and has various potential disasters. Data collection techniques in this study used the method of observation, in-depth interviews, focus group discussion (FGD), and documentation studies. The data that has been collected then analyzed descriptive qualitatively. The research find that disaster management strategic for realizing social protection for the elderly in emergencies include: (1) establishing a coordination mechanism and legal framework for disaster risk reduction, (2) integrating the concept of disaster risk on all regional and resource development rules and plans, (3) improving the flow and effective ways to share information about disaster, (4) increasing public awareness of disaster impacts and risks, and (5) integrating relation between multi-stakeholder and involving the real role of community where living in disaster-prone areas. The form of participatory social services to support the realization of social protection for the elderly in an emergency condition are directed through home care services, assisting productive economic empowerment, mentoring religious activities, and mentoring psycho-emotional activities.
Pelaksanaan pembangunan dikatakan berhasil bila mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang peran serta warga masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran APBD di daerahnya masing-masing melalui advokasi yang dilakukan oleh NGO. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan dapat terwujud salah satunya dengan mengikutsertakan anggota masyarakat sejak awal proses kegiatan, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan wujudnya bisa berupa kehadiran dalam rapat/musyawarah, pemikiran, dan waktu. Dalam rangka menyesuaikan dengan kepentingan masyarakat, maka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak cukup dilakukan oleh lembaga-lembaga formal dari unsur eksekutif dan legislatif saja. Kelompok-kelompok masyarakat lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/ NGO) dapat turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran agar lebih dapat dipertanggungjawabkan, atau dengan kata lain lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat.Implementation of the development is successful if it is able to answer the needs and problems faced by members of the community. In this study, the author specifically addresses the participation of citizens in local budget planning and budgeting in their respective regions through advocacy carried out by NGOs. Methods of research used in this research was a qualitative approach, data collection is done by observation, interview and documentation. The evidence suggests that successful development can be realized by involving members of the community since the beginning of the activity, particularly in the preparation of development plans. The form of participation in development planning can be a presence at a meeting / deliberation, thought and time. In order to adapt to the interests of society, the preparation of the Budget Revenue and Expenditure (Budget) is not sufficient for formal institutions of the executive and legislative elements only. Local community groups and Non Governmental Organizations (NGOs / NGOs) should participate in the preparation of the budget to make it more accountable, or in other words more suitable to the interests of the community.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.