Membahas empowerment di Kabupaten Kulon Progo belum ada yang merujuk pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo, khususnya pada satu program yang dilaksanakan. tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pandang empowerment dalam program padat karya di dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sementara hasil temuan dalam penelitian ini bahwa program Padat Karya yang diklaim sebagai bagian empowerment oleh Disnakertrans Kabupaten Purworejo, pada hakikatnya tidak memenuhi konsep empowerment. Hal tersebut dilihat dari beberapa hal, yaitu: 1) ditinjau dari makna empowerment, Padat Karya tidak bisa secara spesifik menyasar penduduk-penduduk lemah tertentu. Sasarannya adalah petani yang sedang tidak bertani. Hal ini menurut penulis bukan bentuk kelemahan; 2) program ini hanya memiliki dua dari ketiga prinsip empowerment, yakni prinsip mengerjakan dan akibat; 3) orientasi perkembangan dari Padat Karya merujuk pada peningkatan ekonomi saja, bukan pada keberlanjutan program tersebut melalui berdayanya masyarakat petani; 4) konsep keberlangsungan pada empowerment tidak bisa penulis lihat, program hanya akan berjalan apabila kesempatan untuk melakukan usulan dilakukan, sehingga masyarakat tidak mandiri, kreatif, ataupun inovatif.