Perilaku merokok merupakan faktor risiko terhadap berbagai paparan penyakit tidak menular seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, hipertensi, jantung koroner, gagal jantung dan stroke. Saat ini perilaku merokok tidak hanya ditemukan di kalangan orang dewasa melainkan telah menjadi gaya hidup bagi sebagian remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perilaku merokok pada orang tua terhadap perilaku merokok remaja usia 15-24 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional terhadap 4.959 remaja usia 15-24 tahun hasil IFLS 2014 yang berstatus belum menikah. Analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan inferensia. Mayoritas perokok remaja merupakan perokok ringan yang merokok maksimal 10 batang per hari dan sebagian besar memulai merokok secara rutin pada usia 12 hingga 17 tahun. Hasil analisis menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa perilaku mero-kok pada orang tua secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja (p=0,000; OR=1,397; 95% CI=1,173<OR<1,663). Jenis kelamin, dan kelompok umur juga berpengaruh terhadap perilaku mero-kok pada remaja. Sementara itu, klasifikasi tempat tinggal tidak ber-pengaruh signifikan terhadap perilaku merokok remaja (p=0,337; OR=0,920; 95% CI=0,777<OR<1,090). Upaya pencegahan perilaku mero-kok remaja harus lebih difokuskan pada anak yang tinggal bersama orang tua perokok.